Usai Teror Paris, ISIS Ancam Serang 3 Negara Ini?

Ada sejumlah negara yang akan menjadi target serangan ISIS berikutnya.

oleh Muhammad Ali diperbarui 14 Nov 2015, 21:36 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2015, 21:36 WIB
Ilustrasi ISIS
Ilustrasi ISIS (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Paris - Usai membuat horor kota Paris, Prancis, kelompok militan ISIS kembali mengancam akan melakukan serangan ke negara lainnya. Ada sejumlah negara yang akan menjadi target serangan ISIS berikutnya.

Sebuah akun Twitter yang mengaku berafiliasi dengan ISIS menulis bahwa Roma, London, dan mungkin Washington DC akan menjadi sasaran berikutnya.

Seperti dikutip heavy.com, Sabtu (14/11/2015), dugaan itu muncul dari screenshot oleh akun Twitter Anonymous @AnonRevolt yang berafiliasi dengan @isis_9966 memperingati serangan terhadap Prancis pada 13 November pukul 10.34 waktu setempat. Serangan dimulai pada 14 November 2015, pukul 00.48 waktu setempat.

Diduga tweet ISIS juga mengancam akan ada serangan di London dan Roma pada 14 atau 15 November 2015.  

Akun lainnya yang berafiliasi dengan ISIS mengklaim serangan ke Prancis menggunakan hashtag "Paris on Fire" dalam bahasa Arab. Hashtag yang sama juga digunakan ISIS untuk merayakan serangan teror Charlie Hebdo.

Akun Tim Ramadhan menyatakan bahwa hashtags "Paris on Fire" juga mencakup "London on Fire", "Roma on Fire", dan "Washington on Fire."

Meski begitu, belum ada klarifikasi yang menyatakan keabsahan Twitter tersebut. Namun, ISIS resmi mengaku bertanggung jawab atas serangan Paris.

ISIS Tanggung Jawab

ISIS Tanggung Jawab

Kelompok (ISIS) mengaku bertanggung jawab terkait serangan yang menewaskan sekitar 150 orang di Paris, Prancis pada Jumat 13 November 2015 malam waktu setempat.

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (14/11/2015), kelompok teroris itu menyatakan telah mengirim 'pejuangnya', yang diikat dengan sabuk bom bunuh diri dan membawa senapan mesin ke berbagai lokasi di jantung ibukota Prancis.

Serangan itu, kata kelompok ekstrem ini, dirancang untuk menunjukkan Prancis akan tetap menjadi target utama untuk kelompok 'jihad', selama negara ini terus menentang kebijakan mereka.

Serangan yang dilakukan sejumlah pria bersenjata dan pengebom di 6 titik menewaskan 150 orang pada Jumat malam waktu setempat itu.

ISIS sebelumnya mendistribusikan video yang berisi ancaman untuk menyerang Prancis, jika melancarkan serangan kepada pejuangnya.

Melalui media, Al-Hayat Media Centre, kelompok ISIS membuat ancaman melalui beberapa militannya yang menyerukan umat Islam Prancis untuk melakukan serangan.

"Selama Anda tetap membom, Anda tidak akan hidup dalam damai. Anda bahkan akan takut bepergian ke pasar," kata salah satu militan, yang diidentifikasi sebagai Abu Maryam Prancis.

Lawan Tanpa Ampun

Lawan Tanpa Ampun

Presiden Prancis Francois Hollande menyatakan, aksi tersebut membuat wilayahnya menjadi horor. Dia meyakini serangan tersebut dilakukan oleh kelompok militan ISIS.

"Serangan hampir bersamaan di Paris yang menewaskan sedikitnya 127 orang itu merupakan tindakan perang yang dilakukan oleh kelompok militan ISIS," kata Presiden Prancis Hollande yang dikutip BBC, Sabtu (14/11/2015).

Hollande menambahkan, serangan yang dilakukan 8 orang bersenjata dan bomber bunuh diri dilakukan secara terorganisir dan rencana yang luar biasa.

"Target serangan termasuk bar, restoran, konser, dan pertandingan sepak bola. ISIS mengaku serangan itu," ujar Hollande. (Ali/Rmn)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya