Liputan6.com, Jakarta Di pantai berpasir area lautan Indo-Pasifik, yang mengelilingi seluruh daratan Indonesia, dan meluas hingga sebagian Australia, Asia Selatan, dan Afrika, tinggallah kepiting kecil yang 'artistik'.
Panjangnya hanya satu centimeter, dan dikenal dengan nama 'kepiting bola pasir'.
Baca Juga
Dilaporkan Amusing Planet, Rabu (2/12/2015), kepiting ini berasal dari genera Scopimera dan Dotilla di famili Dotillidae. Hewan crustaceans kecil ini memiliki tubuh berbentuk lonjong dengan capit yang panjang dan rata, kaki berbulu, dan mata di dua batang yang bisa melekuk-lekuk ketika si kepiting sedang menggali di pasir.
Advertisement
Baca Juga
Dengan tubuh sewarna pasir, si kepiting bisa dengan mudah terlewati dari pandangan. Namun, yang tak bisa dilewatkan adalah pola-pola detil yang mereka buat di pasir dalam perburuan makanan.
Bentuknya mirip dengan galaksi kecil, terdiri dari ratusan--bahkan ribuan-- bola pasir kecil, tergantung seberapa banyak makanan yang mereka cari.
Menariknya, pola yang terbentuk seakan-akan merupakan karya seni yang dibuat manusia.
Si kepiting bola pasir memakan lapisan tipis partikel organik di butiran pasir. Ketika ombak naik, hewan bercapit keluar dari lubang dan mulai memilah-milah butiran pasir, menyekopnya dengan capit mereka yang menunjuk ke bawah dan memasukkan partikel makanan ke mulutnya.
Setelah pasir disekop, mereka akan membuatnya menjadi bola-bola dan melemparnya ke belakang. Dengan cara ini, mereka menghindari memilah-milih pasir yang sama.
Kepiting bekerja secara memutar dari jalan masuk lubang, menggali jalan kecil dengan bola-bola pasir yang dipilah-pilih di setiap sisi.
Si kepiting akan keluar dari lubang segera setelah ombak surut. Dengan melihat pola bola pasir, Anda juga bisa menebak berapa lama air surut. Semakin rumit polanya, artinya semakin lama ombak sudah surut.
Kepiting bola pasir terletak di seluruh pantai daerah Indo-Pasifik, dimana mereka terlihat banyak di pantai berpasir di daerah tropis dan sub-tropis, termasuk Indonesia.