Mengenal Oarfish, Ikan Raksasa yang Menyimpan Misteri Laut Dalam

Liputan6.com, Jakarta - Oarfish (Regalecus glesne) adalah ikan bertulang paling panjang di dunia, dengan panjang tubuh yang dapat mencapai hingga 15 meter dan berat hingga 272 kilogram.

Ikan ini memiliki tubuh ramping dan panjang yang menyerupai pita, berwarna perak mengkilap, serta dilengkapi dengan sirip punggung berwarna merah menyala yang membentang dari kepala hingga ekor, menyerupai mahkota.

Oarfish hidup di kedalaman laut yang ekstrem, antara 200 hingga 1.000 meter, di zona mesopelagik hingga hadopelagik, sehingga sangat jarang terlihat oleh manusia.

Habitat oarfish tersebar di seluruh dunia, kecuali di daerah kutub, dan biasanya dapat ditemukan di perairan tropis hingga subtropis, baik di Samudra Atlantik maupun Pasifik. Karena kelangkaan penampakannya di permukaan laut, oarfish sering kali dikaitkan dengan mitos dan legenda. Banyak orang percaya bahwa kemunculan ikan ini adalah pertanda akan terjadinya bencana alam seperti gempa bumi atau tsunami.

Namun, secara ilmiah, hubungan antara kemunculan oarfish dan bencana alam masih bersifat spekulatif. Para ilmuwan berpendapat bahwa kemunculan oarfish di permukaan laut mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, seperti perubahan kondisi laut, penyakit, atau cedera yang menyebabkan ikan tersebut naik ke permukaan. Biasanya, kemunculan oarfish di permukaan menandakan bahwa ikan tersebut sedang terluka atau sudah mati akibat perubahan tekanan air.

Oarfish memiliki penampilan yang unik dan mencolok. Dengan tubuhnya yang panjang dan ramping, ikan ini tampak seperti makhluk dari dunia lain. Sirip punggungnya yang berwarna merah menyala memberikan kesan yang dramatis. Mereka biasanya hidup di kedalaman laut yang sangat dalam, membuat mereka sulit untuk diamati oleh manusia.

Oarfish dapat ditemukan di berbagai belahan dunia, namun mereka lebih umum di perairan tropis dan subtropis. Habitat mereka yang dalam menjadikan mereka sebagai salah satu ikan yang paling misterius di lautan. Penelitian tentang oarfish terus dilakukan dengan bantuan teknologi modern, seperti kamera bawah laut dan alat pemantau lainnya.

Sejak lama, oarfish telah menjadi bagian dari berbagai mitos dan legenda. Banyak budaya di seluruh dunia menganggap oarfish sebagai pertanda bencana. Misalnya, di Jepang, ada kepercayaan bahwa kemunculan oarfish di permukaan laut menandakan akan terjadinya gempa bumi besar. Meskipun demikian, para ilmuwan menekankan bahwa belum ada bukti yang kuat untuk mendukung klaim ini.

Meskipun oarfish memiliki ukuran yang sangat besar, mereka tidak berbahaya bagi manusia. Mereka lebih suka menghindari interaksi dengan manusia dan lebih memilih untuk tetap berada di kedalaman laut. Oarfish memainkan peran penting dalam ekosistem laut dalam, meskipun peran spesifiknya masih terus diteliti.

Baru-baru ini, beberapa oarfish ditemukan terdampar di pantai, termasuk di Meksiko, yang menarik perhatian publik. Penemuan ini memicu kembali perdebatan mengenai mitos 'ikan kiamat' yang sering diasosiasikan dengan oarfish. Penelitian modern tentang oarfish terus berkembang berkat kemajuan teknologi, memberikan wawasan baru tentang makhluk laut dalam yang misterius ini.

Meskipun masih banyak yang belum diketahui tentang oarfish, para ilmuwan percaya bahwa ikan ini memiliki peran penting dalam ekosistem laut dalam. Mereka mungkin berfungsi sebagai predator bagi berbagai jenis plankton dan hewan kecil lainnya. Dengan demikian, oarfish berkontribusi pada keseimbangan ekosistem laut.

Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami lebih dalam tentang perilaku dan ekologi oarfish. Kemajuan teknologi bawah laut memberikan harapan untuk menjawab banyak pertanyaan yang masih ada mengenai ikan raksasa ini.

Dengan penemuan oarfish yang terdampar dan penelitian yang terus dilakukan, kita mungkin akan mendapatkan lebih banyak informasi tentang makhluk laut yang menakjubkan ini di masa depan.