Liputan6.com, Nusa Dua - Ada yang berbeda terkait penyelenggaraan Bali Democracy Forum tahun ini. Forum dialog internasional dunia tersebut di 2015, diadakan sehari usai Pilkada serentak.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi angkat bicara. Dia mengatakan pilkada serentak menjadikan BDF 2015 lebih unik.
"(Pilkada serentak) satu hal menarik dan baru terjadi (di BDF) tahun ini," ucap Retno di Nusa Dua, Bali, Rabu (9/12/2015).
Retno menambahkan, bukan cuma unik, namun hal itu menjadi berkah tersendiri bagi Indonesia. Sebab, melalui BDF, RI bisa menunjukkan pada dunia bagaimana cara demokrasi di Tanah Air bekerja.
Baca Juga
"BDF dilakukan saat Indonesia sedang melakukan local election ini merupakan salah satu perhelatan demokrasi yang sangat besar sekali karena terdapat 9 pada tingkat provinsi dan 260 pada wali kota atau bupati," jelas dia.
"Ini menunjukkan kepada tamu kita bagaimana demokrasi bekerja, di Indonesia kita sudah melakukan pemilihan umum langsung tidak hanya pada tingkat presiden parlemen, tetapi pada sampai local government," pungkas Retno.
Bali Democracy Forum 2015 mengambil tema 'Democracy and Effective Public Govarnance'. Tujuan utama forum ini adalah untuk menemukan keterkaitan dan hubungan, antara demokrasi dan tata pemerintahan yang efektif untuk kesejahteraan rakyat.
BDF pertama kali diselenggarakan pada tahun 2008. Dalam 7 tahun penyelenggaraannya, forum ini disebut-sebut sebagai wadah atau ajang dialog konstruktif mengenai demokrasi.
Selain itu, forum ini, dinilai telah berhasil mewujudkan pembangunan ekonomi dan politik yang seimbang, serta menciptakan perdamaian dan stabilitas kawasan Asia Pasifik. Tak hanya itu, BDF juga berperan serta memajukan kualitas penerapan hak asasi manusia dan nilai kemanusiaan di kawasan Asia dan Pasifik.