Liputan6.com, Salt Lake City - Era keberadaan dinosaurus sepertinya lebih dini mulai dari yang sudah kita ketahuis selama ini. Paleontologis memperkirakan waktu transisi era 'pra-dinosaurus' ke era mulai adanya dinosaurus terjadi 10 juta tahun lebih awal dari waktu yang diperkirakan.
Penemuan baru ini dimulai dari Chanares, formasi batu di Argentina yang menyimpan fosil nenek moyang dinosaurus. Periset menganalisis dua dari batu-batunya, dan perkiraan mereka sudah hampir terbukti. Fosil Chanares berusia lima sampai sepuluh juta tahun lebih muda dari yang sebelumnya diperkirakan.
Baca Juga
Chanares terletak dibawah formasi Ischigualasto, yang menyimpan fosil dinosaurus dari sekitar 230 juta tahun lalu.
Advertisement
"Jika Anda ingin mengerti asal-usul dinosaurus, inilah tempat yang tepat," ungkap anggota tim, Randall Irmis, paleontologis di Natural History Museum of Utah, Salt Lake City, pada RT, Selasa (15/12/2015).
Baca Juga
Ilmuwan berharap jika mereka sudah mengetahui persis usia batu-batu Chanares, itu akan memberi mereka jawaban, seperti kapan nenek moyang dinosaurus yang tersimpan di formasi Ischigualasto bertransformasi menjadi dinosaurus.
Claudia Marsicano, paleontologis dari University of Buenos Aires dan tim-nya menganalisis kristal zircon dari bebatuan. Ketika terbentuk, kristal 'menahan' uranium melalui proses pembusukan yang berubah menjadi timah.
Setelah meneliti 20 kristal, periset menarik kesimpulan bahwa formasi batu terbentuk antara 236 hingga 234 juta tahun lalu. Selama ini, paleontologis mengira fosil Chanares berusia 247 hingga 237 tahun.
"Menggunakan zat kimia isotop radioaktif, kami mendapat bukti kesenjangan antara era makhluk pendahulu dinosaurus dan dinosaurus pertama lebih pendek 5 sampai 10 juta tahun dari yang diperkirakan sebelumnya," tulis periset.
Penemuan terbaru ini menunjukkan bahwa dinosaurus pertama menyebar dengan cepat dan secara efektif ke ekosistem, dimana nenek moyang mereka hidup.
"Mereka muncul dan memunculkan ragam jenisnya dengan cepat," tulis Marsicano yang merupakan pemimpin tim riset. "Mereka berkembang cukup sukses."
Artinya, studi baru ini mengkontradiksikan teori awal bahwa dinosaurus tidak muncul hingga ada perubahan lingkungan dan ekosistem.
Dinosaurus dan pendahulu mereka--yang disebut dinosauromorphs--memiliki banyak kesamaan kecuali beberapa perbedaan fisik.
Contohnya, tengkorak dinosaurus memiliki lubang tambahan untuk regulasi pendinginan diri yang lebih baik setelah aktifitas intensif. Mereka juga memiliki otot kaki yang lebih kuat dan bisa lari lebih cepat dengan pinggul yang bisa berputar lebih cepat, dan memiliki tambahan tulang ekor.
"Dinosaurus tidak serta merta muncul dan berkuasa," wakil pemimpin riset, Irmis menjelaskan.
"Studi ini menekankan bahwa tak banyak yang spesial dari dinosaurus pertama. Mereka mirip dengan saudara dinosauromorph dan kemungkinan memiliki perilaku mirip."