Jika Dinosaurus Tidak Punah, Apa yang Akan Terjadi?

Liputan6.com, Jakarta Dinosaurus adalah makhluk prasejarah yang pernah mendominasi Bumi selama lebih dari 165 juta tahun. Mereka muncul pada periode Trias dan mencapai puncak kejayaannya pada periode Jurassic. Beragam jenis dinosaurus hidup di berbagai habitat, dari hutan lebat hingga padang rumput yang luas. Namun, sekitar 66 juta tahun yang lalu, sebuah peristiwa besar terjadi yang mengubah wajah planet ini selamanya. Sebuah asteroid besar menghantam Bumi, menyebabkan perubahan iklim yang drastis dan memicu kepunahan massal yang menewaskan sekitar 75% dari seluruh spesies di Bumi, termasuk sebagian besar dinosaurus.

Meskipun banyak orang percaya bahwa semua dinosaurus telah punah, kenyataannya adalah bahwa burung adalah keturunan langsung dari kelompok dinosaurus theropoda. Jadi, ketika kita melihat burung terbang di sekitar kita, kita sebenarnya sedang melihat sisa-sisa dari zaman dinosaurus. Burung adalah satu-satunya kelompok dinosaurus yang berhasil bertahan dari kepunahan besar tersebut, menunjukkan bahwa meskipun banyak spesies dinosaurus non-unggas telah hilang, garis keturunan mereka tetap ada. Hal ini membuat pernyataan bahwa dinosaurus sepenuhnya punah menjadi tidak sepenuhnya akurat.

Era dinosaurus merupakan salah satu periode paling menarik dalam sejarah Bumi. Dinosaurus telah beradaptasi dan berevolusi selama jutaan tahun, menghadapi berbagai tantangan lingkungan. Namun, kepunahan mereka menunjukkan betapa rentannya kehidupan di planet ini terhadap perubahan mendadak. Banyak ilmuwan berpendapat bahwa jika dinosaurus tidak punah, mereka mungkin masih mendominasi Bumi hingga saat ini, dan evolusi spesies lain, termasuk manusia, akan sangat berbeda. Dilansir dari BBC Science Focus Magazines, Selasa (08/04/2025) berikut Liputan6.com ulas. 

Jika dinosaurus non-unggas tidak punah, dunia kita kemungkinan akan sangat berbeda. Menurut Steve Brusatte, profesor paleontologi di University of Edinburgh, dinosaurus kemungkinan besar akan terus berevolusi dan menguasai Bumi. Mereka telah bertahan selama 165 juta tahun, menghadapi berbagai tantangan seperti kenaikan permukaan laut, letusan gunung berapi, dan perubahan iklim. Jika mereka masih ada, kita mungkin akan melihat spesies dinosaurus baru yang lebih besar dan lebih kuat.

Namun, ada spekulasi yang menarik tentang dampak kepunahan dinosaurus terhadap evolusi mamalia. Paul Sereno, profesor biologi di University of Chicago, berpendapat bahwa mamalia kecil yang hidup berdampingan dengan dinosaurus mungkin tidak akan berkembang menjadi spesies yang lebih besar. Jika dinosaurus tetap hidup, evolusi mamalia, termasuk manusia, kemungkinan akan terhambat. Dalam skenario ini, manusia seperti yang kita kenal saat ini mungkin tidak akan pernah ada.

Penyebab utama kepunahan dinosaurus adalah dampak asteroid yang menghantam Bumi sekitar 66 juta tahun yang lalu. Peristiwa ini menyebabkan perubahan iklim yang drastis, termasuk penurunan suhu dan kegelapan akibat debu dan asap yang menyebar ke atmosfer. Selain itu, letusan gunung berapi yang terjadi pada periode yang sama juga berkontribusi terhadap perubahan lingkungan yang tidak mendukung kehidupan dinosaurus.

Beberapa ilmuwan juga berpendapat bahwa faktor-faktor lain, seperti perubahan ekosistem dan persaingan dengan spesies lain, berperan dalam kepunahan mereka. Meskipun banyak teori telah diajukan, dampak asteroid tetap menjadi penyebab yang paling diterima secara luas dalam komunitas ilmiah.

Penelitian tentang dinosaurus dan kepunahannya terus berlanjut. Banyak ilmuwan berusaha memahami lebih dalam bagaimana kehidupan di Bumi berubah setelah kepunahan ini. Dengan mempelajari fosil dan lapisan geologis, mereka dapat menggali informasi yang lebih banyak tentang ekosistem purba dan bagaimana spesies berevolusi setelah kepunahan massal.

Kesimpulan dari semua ini adalah bahwa meskipun banyak orang berpikir bahwa dinosaurus telah punah, mereka sebenarnya masih hidup dalam bentuk burung. Jika tidak ada asteroid yang menghantam Bumi, dinosaurus mungkin masih mendominasi planet ini, dan evolusi spesies lain akan berjalan sangat berbeda. Penelitian lebih lanjut akan terus memberikan wawasan baru tentang masa lalu dan bagaimana kehidupan di Bumi telah berkembang.