Liputan6.com, Manchester - Kandidat capres AS dari Partai Demokrat, Hillary Clinton kalah suara dengan saingannya, Barnie Sanders. Berada di posisi kedua dengan perolehan suara 40 persen sementara Sanders 58 persen (menurut perhitungan awal), Hillary tetap tersenyum.
Di depan para pendukungnya, ia memberikan pidato mengucapkan terima kasih dan mencintai New Hampshire, negara bagian di mana ia pernah memenangkan suara pada Pilpres 2008 lalu.
"Aku hanya ingin berkata, Aku masih mencintai New Hampshire dan akan selalu tetap mencintainya!" kata Hillary kepada para suporternya setelah perhitungan suara memperlihatkan kekalahannya.
Advertisement
"Sekarang kita akan kembali berkampanye ke seluruh negeri, kita akan berjuang untuk tiap suara di seluruh negara bagian. Kita akan membuat perbedaan nyata bagi seluruh masyarakat," janji Hillary seperti dilansir dari The Guardian, Rabu (10/2/2016)
Selain itu, mantan ibu negara AS berjanji akan bekerja lebih keras lagi untuk memikat hati pemilih AS.
Baca Juga
"Siapa yang pikir yang bakal membawa perubahan? Dan ini yang bisa aku janjikan: Aku akan bekerja lebih keras lagi untuk semua orang agar hidup kita jauh lebih baik dari sekarang," ujarnya lagi.
"Aku tahu ada banyak pekerjaan lainnya, terutama untuk anak muda, tapi... biarpun mereka tidak mendukungku sekarang, aku akan tetap mendukung mereka. Karena aku tahu, aku punya kehidupan yang luar biasa, dan aku tahu rasanya jatuh dan bangun. Ini bukan masalah bagaimana kalian terhempas, tapi bagaimana kalian harus bangkit lagi," kata ibu dari Chelsea Clinton itu.
Ia berbicara dengan gairah. Pidatonya tak terdengar ia kalah atau dikalahkan.
"Kalian adalah alasan aku untuk menang! Terima kasih banyak," tutup Hillary.Â
Sebelum menyampaikam pidato tersebut, ia menyempatkan diri mengucapkan selamat kepada Bernie Sanders lewat akun Twitternya.
Primary New Hampshire adalah salah satu penentuan para calon kandidat presiden di tiap masing-masing partai. Pemilihan lain yang juga tak kalah pentingnya adalah Kaukus Iowa. Di negara bagian itu, Hillary menang tipis atas Sanders.
Di partai Republik, pengusaha nyentrik yang kerap kali membuat pernyataan kontroversial, Donald Trump kembali unjuk gigi. Ia berada di peringkat pertama dengan angka 34 persen.