Ngeri, Telur Ular Tetaskan Piton Berkepala Dua

Pemilik hewan itu menyangka telurnya tetaskan ular kembar.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 12 Feb 2016, 18:39 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2016, 18:39 WIB
Ngeri, Telur Ular Tetaskan Piton Berkepala Dua
Ngeri, Telur Ular Tetaskan Piton Berkepala Dua (Mark Jesser/The Age)

Liputan6.com, Wodonga - Ketika dua kepala menyeruak dari telur ular yang menetas, John McNamara mengira mereka kembar. Telur-telur itu adalah hasil piaraan pria dari Wodonga, negara bagian Victoria, Australia.

Lama-kelamaan, si bayi ular itu keluar perlahan-lahan. John kaget mendapati bahwa ular python memiliki dua kepala! Reptil itu layaknya makhluk mengerikan Hydra dari mitologi Yunani.

Sang induk yang berusia 5 tahun mengeluarkan 10 telur dan salah satunya adalah si kepala dua itu. Bagi John, bayi reptil itu sama seperti kasus anomali pada manusia.

"Seperti halnya kembar
pada embrio manusia, mereka berasal dari dua telur hanya saja tak terpisah dengan sempurna. Hasilnya, aku miliki si dua kepala ini," kata John seperti dilansir dari The Age, Jumat (12/2/2016)

"Aku banyak menghasilkan ular di penangkaran dan ini kasus yang sangat jarang. Tak sedikit dari mereka berumur pendek,"imbuhnya lagi.

Butuh 50 hingga 60 hari bagi ular mengerami telurnya. Bagi John yang memutuskan mempublikasikan kisah si ular yang terlihat mengerikan itu karena ia butuh bantuan.

"Aku butuh bantuan melihat kepala mana yang dominan dan bagaimana makanan dapat masuk ke perut, serta organ-organ lainnya yang mungkin dapat menimbulkan komplikasi," ujar John.

Saat ini John menamakan ular kepala duanya Katana dan Wakizashi, seperti nama pedang yang digunakan Samurai Jepang.

Namun, anak perempuannya, Kaylah memilih 'Twin Destroyer' untuk ular kepala duanya yang belum diketahui jenis kelaminnya itu.

John berharap si ular kepala duanya dapat bertahan hidup.

Ngeri, Telur Ular Tetaskan Piton Berkepala Dua (Mark Jesser/The Age)

Ranger dari Wildlife Townsville Dan Damblet mengatakan bahwa ada kasus langka ular tikus yang berkepala dua. Mereka bisa hidup hingga 20 tahun namun ada yang langsung mati dalam hitungan hari.

Dosen senior dari University of Melbourne School of Bio-Sciences, Ben Philips mengatakan tergantung bagaimana organ dalam ular kepala dua itu 'saling bekerja sama' dan harus tinggal dalam penangkaran.

"Jelas mereka membutuhkan perawatan ektra," kata Philips.

"Ular tidak sepintar yang kau perkirakan. Jika kau melempar tikus kepada ular berkepala dua, yang satu nangkap kepala yang satu ekor. Bisa berakhir melahap satu sama lain," tambah Philips.

"Ada yang menarik tentang hewan kepala dua karena ada rasa keinginan untuk memisahkan mereka," timpalnya lagi,

Philips dan John sepakat bahwa cara memberi makan ular itu merupakan faktor paling penting. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya