Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan, penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa (KTT- LB) Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Jakarta bukanlah merupakan inisiatif dari pemerintah Indonesia.
Penyelenggaraan tersebut, kata Menteri Retno, merupakan inisitif langsung dari Palestina dan didukung oleh negara-negara anggota OKI lainnya.
"Indonesia diminta oleh Palestina adan OKI untuk menjadi tuan rumah. Bukan Indonesia yang meminta dan kami menyanggupinya," ujar Retno di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (2/3/2016).
Menurut Retno, KTT-LB OKI ini nantinya akan menghasilkan sebuah deklarasi kesepakatan mengenai langkah-langka apa saja yang akan disikapi dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi di Palestina.
Baca Juga
Baca Juga
"Deklarasi itu kita harapkan akan menghasilkan hal kongkrit yang dapat ditindaklanjuti. Jadi nantinya ada deklarasi Jakarta yang sifatnya kongkret dan bisa dilakukan," ucap Retno.
Ia mencontohkan beberapa hal yang akan dibahas, yaitu mengenai upaya memperkuat sumber daya di Palestina dengan memberikan berbagai pelatihan-pelatihan bagi masyarakat Palestina.
Termasuk seperti yang telah pemerintah RI lakukan yaitu memberikan pelatihan, bagi para diplomat Palestina
"Kita semua negara OKI termasuk indonesia itu harus mempunyai komitmen yang tinggi untuk memberikan peningkatan kemampuan masyarakat dan institusi Palestina. Contohnya, pelatihan diplomat Palestina di Pusdiklat Kemenlu," pungkas Retno.
Advertisement