Liputan6.com, Jakarta - Jumlah angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia terus meningkat. Tidak sedikit dari mereka yang bungkam atas perilaku kejam orang lain karena takut tersakiti lebih jauh.
Banyak pula dari mereka yang sebetulnya membutuhkan pertolongan.
Baca Juga
Mengingat jumlah kasus terkait kekerasan pada perempuan dan anak-anak terus bertambah, sebuah aplikasi untuk smartphone yang diberi nama HELP (Hak, Perlindungan dan Pelayanan Perempuan dan Anak) digagas.
Advertisement
Pemerintah Amerika Serikat menyadari pentingnya sebuah wadah untuk para korban kekerasan melaporkan kasus yang menimpa mereka. Melalui kedutaannya yang ada di Jakarta, AS meluncurkan ide pembuatan aplikasi untuk memberikan bantuan pada perempuan dan anak-anak yang sedang dalam kesulitan atau ancaman kekerasan.
Baca Juga
"Ide tersebut muncul karena kami melihat banyak pengguna smartphone dari orang tua hingga anak kecil. Kami lalu mendatangi Departemen Kehakiman dan menawarkan ide kami sebagai bentuk bantuan penanganan kasus kekerasan pada perempuan dan anak di Tanah Air," ujar Duta Besar AS untuk Indonesia, Robert O’Blake Jr mengatakan dalam pidato pembukaan acara soft launching aplikasi smartphone HELP di @America, Pacific Place, Kamis (21/4/2016).
"AS terlibat karena kebijakan luar negeri kami mengharuskan kami untuk mengulurkan tangan kepada korban kekerasan gender, seksual dan perdagangan manusia, terutama perempuan dan anak," tambahnya.
Walaupun ide datang dari AS, perancangan dan pembuatan aplikasi tersebut dilakukan oleh satu tim berisikan 4 orang Indonesia yang mahir di bidang teknologi.
"4 orang asal Indonesia merancang aplikasi yang ditujukan untuk perempuan dan anak-anak Indonesia. Saya yakin anda semua akan terkesan dengan hasil kerja keras mereka," kata Dubes Blake kepada para tamu yang hadir.
Dengan meningkatnya jumlah pemakai smartphone terutama di kalangan anak-anak, aplikasi HELP dinilai sangat berguna untuk mempermudah mereka yang sedang dalam masalah agar segera melapor ke pihak berwenang.
"Aplikasi ini mempunyai dua fungsi, yaitu untuk memberikan informasi dan bantuan kepada perempuan dan anak-anak yang sedang dalam keadaan darurat dan kedua untuk menyediakan informasi tentang kekerasan itu sendiri," Ungkap Dubes Blake.
Aplikasi HELP ini mempunyai sejumlah fitur yang membantu pengguna melaporkan kekerasan yang terjadi seperti tombol buzz, 110 dan SOS. Ketiga fitur tersebut akan menghubungkan pengguna langsung kepada 5 orang terdekat dan pihak otoritas.
Aplikasi tersebut juga memperbolehkan pihak kepolisian untuk mendeteksi keberadaan korban, sehingga bisa cepat meluncurkan pihaknya untuk memberikan bala bantuan.
Selain itu, aplikasi itu juga memberikan informasi mengenai undang-undang terkait kekerasan pada perempuan dan anak-anak termasuk lokasi rumah sakit dan kantor polisi terdekat.