Liputan6.com, Yerevan - Sebuah bus di ibukota Armenia, Yerevan meledak. Dua orang dilaporkan tewas dan tujuh lainnya luka-luka.
Penyidik belum mengetahui penyebab ledakan yang terjadi malam Senin di jalanan di Yerevan, beberapa kilometer sebelah barat laut dari alun-alun.
"Ledakan itu di dalam bus dan bukan dari bahan bakar diesel atau kebocoran tabung gas," kata Kepala polisi Armenia, Vladimir Gasparyan seperti dikutip dari FOX News, Selasa (26/4/2016).
Advertisement
Baca Juga
Sejumlah foto bus dalam kondisi hancur pun beredar meluas di situs-situs berita lokal.
"Ledakan terjadi sekitar pukul 22.00 setempat," ucap Wakil Kepala Layanan Penyelamatan Kementerian Situasi Darurat, Mayor Jenderal Nikolay Grigoryan, yang dilaporkan kantor berita TASS dan dikutip dari Russian Today.
"Meski awalnya aku pikir satu orang yang terbunuh dalam ledakan itu, fragmen dari tubuh kedua ditemukan ketika dilakukan penyisiran di bus dan lokasi sekitarnya," kata Grigoryan yang menyebutkan bahwa keduanya belum dikenali.
Semua korban luka dalam ledakan itu dilaporkan warga negara Armenia, dan telah dibawa ke pusat medis terdekat.
Grigoryan juga membantah laporan sebelumnya bahwa sopir bus tewas. Ia mengatakan bahwa si pengemudi berhasil melarikan diri dan menderita cedera, namun kini tengah diinvestigasi polisi.
Ledakan itu menghantam sebuah bus No.63 di Jalan Alabyan di ibukota Armenia.
"Alasan untuk ledakan belum diketahui. Para ahli tengah menyelidikinya," kata Ashot Agaronyan, sebagaimana dikutip oleh RIA Novosti.
Meskipun penyebab ledakan masih belum jelas, polisi tidak mengesampingkan kemungkinan serangan bom.
"Sebuah alat peledak bisa saja berada di bus di Yerevan," jelas Gasparyan.