Galang Dana Gempa Jepang, 'Beruang Hitam' Disebar

Dua gempa yang merusak prefektur Kumamoto, Jepang membuat aturan tentang penggunaan maskot beruang hitam melonggar.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 28 Apr 2016, 10:31 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2016, 10:31 WIB
Galang Dana Gempa Jepang, 'Beruang Hitam' Disebar
Maskot Prefektur Kumamoto, Kumamon. (Japan Today)

Liputan6.com, Kyushu - Dua gempa yang merusak Prefektur Kumamoto, Jepang membuat aturan tentang penggunaan maskot -- yang sangat menguntungkan bagi wilayah itu -- melonggar. Hal itu terjadi karena mereka dalam upaya mengumpulkan dana bantuan untuk korban lindu.

"Para pelaku bisnis dan badan-badan publik sekarang akan diizinkan menggunakan Kumamon --beruang hitam gemuk yang mewakili Prefektur Kumamoto -- dengan bebas, dalam kegiatan penggalangan dana tanpa persetujuan (setelah musibah gempa Jepang)," lapor kantor berita Jiji Press seperti dikutip dari BBC, Kamis (28/4/2016).

Aturan yang sama juga diadopsi di wilayah tetangga, Prefektur Oita, yang akhirnya menggunakan maskot burung berwarna hijau, Mejiron. Alasannya sama, untuk membantu mengumpulkan dana bagi para korban gempa di Jepang.

Kedua prefektur berada di barat daya Pulau Kyushu, yang dilanda dua gempa kuat awal bulan April. Setidaknya 44 orang tewas dan 1.000 lainnya terluka, serta hampir 250.000 orang diperintahkan untuk meninggalkan rumah.

Biasanya, siapa pun yang ingin menggunakan gambar Kumamon harus menunggu persetujuan otoritas terkait yang memakan waktu satu bulan. Tapi proses itu ditangguhkan. Pemerintah mengumumkan pengumpulan dana dapat menggunakan 'beruang hitam' secara bebas pada poster, kotak amal dan selebaran, dan hanya mengirimkan laporan kegiatan tanpa melewati proses persetujuan.

Maskot beruang hitam itu sangat populer di Jepang, biasanya digunakan untuk menarik wisatawan atau mempromosikan produk khas. Daya tarik imej itu juga menjadi salah satu pendapatan utama di sana.

Pada bulan Maret, Pemerintah Kumamoto mengumumkan bahwa penjualan produk 'berbau' Kumamon pada tahun 2015 mencapai lebih dari 100 milyar yen -- diikuti pencabutan larangan penggunaan gambar itu di luar negeri.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya