Liputan6.com, Ekuador - Hampir dua minggu seorang kakek berusia 72 tahun terkubur di dalam reruntuhan rumahnya akibat gempa bumi yang melanda Ekuador pada 16 April 2016 lalu.
Bangunan yang dihuni oleh Manuel Vasquez hampir tidak berbentuk sama sekali setelah dilanda lindu berkekuatan 7,8 skala Richter itu.
Baca Juga
Baca Juga
Pada hari Jumat 29 April 2016, kelompok badan sosial dari Venezuela, sedang melakukan kunjungan ke daerah pesisir Jaramijo untuk menginspeksi resiko gempa.
Advertisement
Saat itu lah mereka mendengarkan suara dari reruntuhan bangunan tak jauh dari tempat mereka melakukan penyapuan.
Penasaran, kemudian kelompok itu memasuki bangunan tersebut dan menemukan Vasquez yang tertimbun di antara reruntuhan rumahnya.
Menurut laporan yang dikutip dari CNN, Senin (2/5/2016), kakek 72 tahun itu ditemukan dalam keadaan yang sangat buruk, dehidrasi, kekurangan gizi, dan linglung.
Setelah melakukan upaya penyelamatan dengan sangat hati-hati, Vasquez kemudian dibawa ke rumah sakit daerah setempat.
Kakek malang itu dilaporkan menderita gagal ginjal dan gangguan buang air kecil. Beberapa jari kaki kirinya bahkan putus dan kedua pergelangan kakinya kaku.
"Kakek itu menjalani perawatan intensif," kata seorang petugas rumah sakit.
Tidak ada yang tahu pasti bagaimana kakek tangguh itu selamat tanpa air dan makanan selama 13 hari di antara reruntuhan gempa.
Gempa dahsyat di Ekuador itu memakan lebih dari 600 korban tewas dan dinobatkan sebagai tragedi paling dahsyat selama 60 tahun terakhir.