Liputan6.com, London - Fenomena [robot seks](global "") dan virtual reality (VR) porno kini makin menjadi. Tak hanya itu, kini sudah jadi rahasia umum kalau tak sedikit orang memiliki robot dengan alat kelamin untuk memuaskan para pemiliknya di atas ranjang.
Menurut 'ahli masa depan' Ian Pearson, di masa yang akan datang, manusia akan lebih menyukai robot seks dibanding manusia saat bercinta. Demikian seperti dilansir dari Maxim, Jumat (8/7/2016).
Dalam laporan terbaru, data dari toko seks bernama Bondara di London, Pearson berargumen kalau pada 2030, seks virtual reality (VR) bukan hal tabu lagi.
Advertisement
Sementara, pada 2035 mainan seks akan terkoneksi dengan VR --untuk mendapatkan adegan yang lebih nyata. Dan, yang paling mengejutkan, pada 2050, robot seks --yang mampu berdiri dan bergerak seperti manusia-- akan menggantikan keintiman hubungan cinta dibanding manusia itu sendiri.
Pearson juga memperingatkan popularitas robot yang semakin meningkat membuat ada pemisahan antara seks dan cinta. Hal itu disebabkan karena seks tak melibatkan perasaan.
"Di satu sisi, robot seks akan dibutuhkan bagi orang yang murni ingin melakukan hubungan seksual tanpa perlu repot melibatkan perasaan," tulis Pearson dalam pernyataannya.
Namun, benarkah robot seks dapat memberi rasa ejakulasi? Menurut penelitian terbaru dari Universitas Standford, manusia ternyata mampu terangsang dengan vagina robot atau apapun yang berbentuk kelamin.
Kendati para peneliti secara konsisten memperingatkan kalau robot seks-- artifisial intelejen secara umum-- akan merusak tatanan masyarakat hingga ancaman kiamat, manusia makin membuat robot android yang semakin mirip dengan manusia.