Korut Tembakkan 3 Misil Balistik Bertepatan dengan G-20

Tiga misil balistik ditembakkan saat pertemuan G-20 berlangsung.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 05 Sep 2016, 12:48 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2016, 12:48 WIB
Rayakan Hari Jadi, Korut Berencana Luncurkan Misil
Rayakan Hari Jadi, Korut Berencana Luncurkan Misil (Reuters)

Liputan6.com, Pyongyang - Korea Utara kembali melakukan uji coba misil. Tak tanggung-tanggung, mereka menembakkan tiga misil balistik oleh Korea Utara ke lautan lepas.

"Misil itu tepatnya dilepaskan dari Wilayah Hwangju," sebut keterangan Kepala Staf Gabungan Militer Korea Selatan, Lee Soon-Jin seperti dikutip dari BBC, Senin (5/9/2016).

Meski mengungkapkan kejadian tersebut, mereka belum bisa memastikan tipe misil dan seberapa jauh senjata itu diluncurkan.

Tindakan ini pun diprediksi mendapat kecaman tak kalah besar. Alasannya, uji coba dilakukan Korut bertepatan dengan pertemuan G-20 yang berlangsung di negara tetangga sekaligus sekutu terdekat Korut, yaitu China.

Bukan pertama kali Korea Utara melakukan tindakan seperti itu. Terakhir kali peluncuran misil balistik dilakukan dua pekan lalu.

Ketika itu, misil diluncurkan dari sebuah kapal selam. Kendaraan perang tersebut menembakkan misil dari sekitar lepas pantai timur Korut.

Aksi tersebut saat itu disebut sebagai bentuk protes dari latihan militer bersama Korsel dan AS. Korut menyatakan kegiatan tersebut memicu emosi mereka.

Aksi Korut meluncurkan misil KN-11 dua pekan lalu mendapat kecaman dunia, khususnya Jepang. Sebab, misil itu jatuh hanya 500 kilometer dari lepas pantai Negeri Sakura.

Selain uji coba penembakan misil, Korut juga dikecam dengan pembuatan senjata nuklir. Salah satunya soal keputusan memproduksi plutonium dengan memproses kembali fuel rods--atau disebut batang bahan bakar, tempat penyimpanan Uranium dan Plutonium yang dapat menghasilkan energi fusi.

"Kami telah mengolah kembali fuel rods nuklir yang telah dipakai dari reaktor graphite-moderated," ujar Atomic Institute yang memiliki yuridifikasi atas fasilitas nuklir utama Yongbyon.

Menurut kantor berita Jepang Kyodo, negeri yang dipimpin Kim Jong-un itu hingga kini belum berencana untuk menghentikan uji coba nuklir selama pihaknya masih mendapat ancaman dari Amerika Serikat (AS).

"Dalam kondisi AS terus mengancam kami dengan senjata nuklir, kami tak akan menghentikan uji coba nuklir," ujarnya.

Institut tersebut juga berkata, Korea Utara telah memproduksi uranium yang telah diperkaya untuk keperluan senjata nuklir dan pembangkit listrik seperti yang telah dijadwalkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya