Liputan6.com, Jakarta - Sebuah komet berukuran 16 kilometer hampir bertabrakan dengan Bumi sekitar 3.500 tahun lalu. Peristiwa tersebut sempat diabadikan oleh bangsa Mesir pada tahun ke-22 Pemerintahan Firaun Tuthmosis III.
Oleh mereka, benda antariksa itu digambarkan sebagai piringan yang lebih besar dari Bulan purnama. Catatan bangsa Mesir bernama Tulli Papyrus tersebut ditemukan dalam sebuah naskah yang sekarang berada di Perpustakaan Vatikan.
Baca Juga
Selain diabadikan oleh bangsa Mesir, penampakan komet berekor sepuluh itu juga dicatat oleh seorang astronom China dalam sebuah manuskrip bernama Mawangdui Silk Almanac yang disimpan di Hunan Provincial Museum.
Advertisement
Astronom bernama Carl Sagan mengindentifikasi komet raksasa yang melintas pada 1486 SM itu sebagai komet 12P/Pons-Brooks.
Seperti yang dilansir Ancient Origins, para astronom mengungkap bahwa sebuah fragmen Komet 12P/Pons-Brooks akan mendekati Bumi pada 11 Februari 2017. Namun tak perlu khawatir. Menurut prediksi mereka, benda antariksa berukuran sekitar 1,6 km itu tak akan menabrak Bumi.
Tak hanya berukuran besar, komet 12P/Pons-Brooks ternyata menyimpan sejumlah fakta yang menarik untuk disimak. Dikutip dari berbagai sumber, berikut 5 di antaranya:
1. Penemuan Komet 12P/Pons-Brooks
Dilansir oleh Cometography, komet 12P/Pons-Brooks ditemukan oleh astronom asal Prancis Jean Louis Pons, pada Juli 1812. Pons mendeskripsikannya sebagai komet tanpa ekor dan tak terlihat dengan mata telanjang.
Penemuan independen lain mengenai komet itu terjadi pada 1 Agustus oleh Wisniewsky asal Rusia dan di tanggal 2 Agustus oleh Bouvard dari Prancis.
Sementara itu ilmuwan asal Amerika Serikat, William R Brooks, secara tidak sengaja menemukan 12P/Pons-Brooks pada 2 September 1883 ketika sedang mengamati komet. Ia mendeskripsikannya sebagai komet berukuran kecil dan diperkirakan memiliki magnitudo (kecerahan benda langit) 10--tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
Namun pada pada 23 September di tahun yang sama, perubahan signifikan terjadi pada komet tersebut. Magnitudenya berubah menjadi 7-8 dan muncul ekor pendek. Pada Januari 1884, benda antariksa itu muncul dengan sangat terang dengan magnitudo 3.
Bahkan pada bulan yang sama, selama hampir 2 jam komet 12P/Pons-Brooks mencapai tingkat paling terang dengan magnitudo 0,7 atau setara dengan bintang tercerah kedua Canopus.
2. Periode Orbit Komet 12P/Pons-Brooks
12P/Pons-Brooks merupakan komet periodik dengan periode orbit 71 tahun. Hal itu sesuai dengan definisi klasik jenis komet Halley, yakni yang memiliki orbit lebih dari 20 tahun dan kurang dari 200 tahun.
Menurut Wikipedia dan grafik yang dapat dilihat di The Sky Live, komet 12P/Pons-Brooks akan berada di jarak terdekatnya dengan Bumi pada Juni 2024. Sedangkan menurut Ancient Origins, komet tersebut mendekati Bumi pada 11 Februari 2017.
Komet Pemicu Gejolak di Dunia
3. Komet 12P/Pons-Brooks Memunculkan Sosok Dewa Baru
Komet 12P/Pons-Brooks melintas dekat dengan Bumi sekitar tahun 1486. Dilansir oleh Ancient Origins, penampakan spektakuler itu tampaknya berpengaruh besar pada agama-agama di seluruh dunia.
Pada saat itu, peradaban kontemporer di seluruh dunia mulai menyembah dewa baru yang digambarkan sebagai cakram bersayap di langit.
Di China, Dewa Lao-Tien-Yeh yang muncul pada masa Dinasti Sang digambarkan sebagai sebuah lingkaran dengan serangkaian garis lurus memancar dalam bentuk kipas, tampak mirip dengan gambaran komet.
Secara menakjubkan, gambar tersebut hampir identik dengan simbol dewa baru yang muncul di Mesir pada masa pemerintahan Tuthmosis III, yakni Aten.
Dewa tersebut digambarkan sebagai lingkaran dengan serangkaian garis lurus, hampir serupa dengan simbol Lao-Tien-Yeh.
4. Kemunculan 12P/Pons-Brooks Memicu Perang
Kemunculan agama baru bukan satu-satunya peristiwa yang terjadi saat komet besar itu mendekati Bumi. Di seluruh dunia, terdapat periode kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yakni sekitar 1400-an SM.
Bangsa Mesir mulai melakukan operasi militer nan ganas dan menaklukkan wilayah yang sekarang merupakan Israel, Lebanon, dan Libya; Di Suriah, Kerajaan Mitanni menyerang Asyur (Irak); Peradaban Harappa di India diserang oleh suku perampok dari Afghanistan.
Para ahli meyakini, perang intens dan kerusuhan sosial di seluruh dunia disebabkan perubahan iklim jangka pendek akibat penurunan suhu secara global. Hal tersebut menyebabkan kegagalan panen dan menimbulkan ketakutan akan kelangkaan sumber daya sehingga memicu konflik.
Advertisement
Bahan Kimia Berbahaya
5. Komet Mengandung Bahan Kimia Berbahaya
Pada Juli 2000 di Wina, diadakan konferensi internasional tentang Bencana dan Kepunahan Massal. Dalam kegiatan itu para ilmuwan berkumpul untuk membahas kemungkinan ancaman kehidupan di Bumi yang ditimbulkan oleh dampak asteroid dan komet.
Mereka tertarik pada beberapa bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam komet. Salah satunya adalah vasopresin yang dapat membuat perilaku manusia menjadi keras dan agresif.
Hingga kini belum diketahui apakah 12P/Pons-Brooks mengandung vasopresin. Namun jika itu terjadi, maka substansi yang memasuki atmosfer mencemari rantai makanan dan bertanggung jawab atas periode peperangan yang terjadi pada 1400-an SM.