Astronom Temukan Black Hole Raksasa 'Telan' Bintang

Ilmuwan menggunakan gema sinar-X untuk memetakan kejadian yang dianggap dahsyat tersebut.

oleh Citra Dewi diperbarui 23 Jun 2016, 12:03 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2016, 12:03 WIB
Ilustrasi lubang hitam 'menelan' bintang
Ilustrasi lubang hitam 'menelan' bintang (NASA/Swift/Aurore Simonnet)

Liputan6.com, College Park - Para astronom telah menemukan black hole atau lubang hitam yang bangun dari tidurnya dan sedang 'melahap' bintang di dekatnya. Hal tersebut memungkinkan para peneliti untuk melakukan pengamatan rinci sebuah lubang hitam berukuran besar yang masih aktif.

Biasanya black hole berukuran besar tak menampakkan cahaya atau radiasi ketika mereka tak 'menelan' suatu materi -- seperti bintang. Mereka dapat diamati secara tidak langsung dengan menggunakan pola bintang di sekitarnya.

Namun astronom di University of Maryland dan University of Michigan mampu mengamati sinar x yang terpental di sekitar lubang hitam berukuran besar bernama Swift J1644+57.

Berlokasi di pusat galaksi kecil di konstelasi Draco yang berjarak 3,8 juta tahun cahaya, lubang hitam tersebut tampak terbangun ketika melahap bintang. Sisa bintang tersebut berserak di awan bengkak yang dikenal dengan accretion disk atau cakram imbuhan di sekitar lubang hitam.

"Sebelum hasil ini keluar, tak ada bukti jelas bahwa kita melihat bagian dalam cakram imbuhan. Kami berpikir bahwa emisi itu berasal dari pancaran yang menghadap ke kita, atau lebih jauh lagi dan tak berada di dekat pusat lubang hitam," ujar ketua penelitian dari University of Maryland, Dr Erin Kara.

"Penelitian baru ini menunjukkan gema tersebut sangat dekat dengan pusat lubang hitam," imbuhnya seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (23/6/2016).

Kejadian lubang hitam melahap bintang terjadi, ketika bintang berjarak terlalu dekat dengan lubang hitam yang tertidur. Peristiwa itu dikenal dengan tidal disruption event atau gangguan pasang surut yang biasanya diikuti dengan sinar-X yang menyala.

"Kebanyakan gangguan pasang surut tak memancarkan banyak energi tinggi pita sinar-X. Namun setidaknya telah terjadi 3 kejadian serupa, dan peristiwa ini menjadi yang pertama dan paling dahsyat," jelas Kara.

Cara Memetakan Lubang Hitam

Astronom telah lama berpendapat, selama gangguan pasang surut, sinar-X berenergi tinggi diciptakan jauh dari lubang hitam di pancaran relativistik -- sinar besar partikel yang dikeluarkan oleh lubang hitam dan dipercepat hingga mencapai kecepatan cahaya.

Namun melihat pancaran sinar itu memantul dari dinding cakram imbuhan telah melemparkan asumsi baru atas cahaya tersebut.

Tim ilmuwan itu melakukan pemetaan gema sinar-X untuk meneliti bagian dalam cakram imbuhan. Hal tersebut banyak digunakan untuk memetakan dasar laut dengan mengukur penundaan waktu gema.

Accretion disk atau cakram imbuhan yang terbentuk di sekitar lubang hitam (Wikipedia)

Para peneliti yang hasil penelitiannya dipublikasi di jurnal Nature, menghitung penundaan kecil waktu kedatangan sinyal sinar-X yang terpantul dari atom besi di cakram imbuhan.

"Sebagai contoh, suara dapat menggema di auditorium besar. Karena kami tahu kecepatan suara, kami menggunakan informasi waktu tunda untuk menghitung bentuk dari auditorium," jelas Kara.

"Kami melakukan hal yang sama dengan radiasi sinar-X untuk memetakan bagian dalam cakram imbuhan. Teknik tersebut baru dikembangkan dalam enam tahun terakhir," imbuhnya.

Tujuan Mempelajari Lubang Hitam

"Lubang hitam memainkan peranan penting bagaimana galaksi berevolusi. Walaupun mereka saat ini sedang tertidur, sebelumnya mereka tidak," ujar anggota peneliti lain di Univeristy of Maryland, Profesor Chris Reynolds.

Menurutnya jika ilmuwan hanya meneliti lubang hitam yang aktif, maka mereka hanya akan mendapat sampel yang tak obyektif. Oleh karena itu mempelajari seluruh populasi lubang hitam menjadi penting.

Black hole bernama Swift J1644+57 yang terdapat di sebuah galaksi kecil di konstelasi Draco (NASA/ESA/A Fruchter/STScl)

"Melihat gangguan pasang surut dengan pemetaan gema dapat membantu kami untuk menyelidiki lubang hitam yang berputar ke depannya," jelas Reynolds.

Hal tersebut pada akhirnya dapat membantu kita mengobservasi berbagai macam keadaan lubang hitam yang selama ini hanya diketahui dari teori di buku.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya