Akhir Tragis Taj Mahal Impian Donald Trump 'Tergilas' Krisis

Sesama miliarder, Carl Icahn mengatakan Taj Mahal Donald Trump ditutup pada Senin pagi.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 10 Okt 2016, 16:39 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2016, 16:39 WIB
Kasino Taj Mahal milik Donald Trump. (US News)
Kasino Taj Mahal milik Donald Trump. (US News)

Liputan6.com, London - Krisis kasino Atlantic City ternyata juga mempengaruhi calon presiden AS, Donald Trump. Taj Mahal yang disebut 'keajaiban dunia kedelapan' itu gulung tikar setelah dibukanya 26 tahun silam.

Sesama miliarder, Carl Icahn mengatakan tempat itu ditutup pada Senin pagi.

Dilansir dari US News, Senin (10/10/2016), kasino mewah dengan kubah, menara yang meniru istana India terkenal, Taj Mahal ditutup sejak pukul 05.59, setelah gagal mencapai kesepakatan dengan serikat pekerja untuk mengembalikan tunjangan perawatan kesehatan dan pensiun yang diambil dari mereka di pengadilan kebangkrutan.

Hampir 3.000 pekerja kehilangan lahan pekerjaan mereka, sehingga total pekerjaan yang hilang penutupan kasino di Atlantic City mencapai 11.000 sejak 2014.

Usai demo serikat pekerja pada 1 Juli, Icahn memutuskan untuk menutup tempat itu sebulan lebih. "Tak ada jalan untuk profitabilitas," katanya.

Taj Mahal itu bergabung dengan Atlantic Club, Showboat, Trump Plaza dan Revel Atlantic City sejak 2014. Lalu didera persaingan ketat hingga akhirnya bangkrut.

Kota itu kini hanya memiliki 7 kasino. Taj Mahal ini menjadi kasino kelima di Atlantic City kasino yang gulung tikar, termasuk Trump Plaza yang akhirnya memilih 'tutup pintu'.

Kasino ini diambil alih oleh miliarder Carl Icahn pada 2009 setelah Trump Entertaiment mengajukan kebangkrutan -- peristiwa ini memaksa Trump menyerahkan semua investasi kasinonya di Atlantic City.

Pengakuan Icahn, kerugian pada Trump Taj Mahal mencapai US$ 100 juta atau setara Rp 1,3 triliun.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya