Liputan6.com, Guangxi - Ketika seseorang selesai melakukan hubungan seks yang sangat bergairah, salah satu hal diharapkan dapat dilakukan adalah beristirahat dengan tenang.
Namun alih-alih dapat beristirahat setelah "berolahraga", seorang pria China malah dipaksa keluar dari kamar hotel yang ditempatinya. Tidak hanya "diseret" keluar, pria bernama Lei itu juga dipukuli oleh tamu hotel lainnya yang merasa terganggu dengan aktivitas malamnya.
Seperti dikutip dari Shanghaiist.com, Kamis (20/10/2016), insiden memalukan tersebut terjadi di sebuah hotel di Beihai, Guangxi, pada 13 Oktober 2016 lalu. Pada saat itu sekelompok pebisnis memilih untuk menginap dan beristirahat di hotel tersebut, sebelum melakukan rapat keesokan harinya.
Advertisement
Namun salah seorang dari kelompok itu, Zheng, merasa terganggu dan tidak bisa memejamkan mata akibat suara pasangan yang sedang melakukan hubungan seksual di kamar sebelahnya.
Kesal, Zheng kemudian memutuskan untuk keluar dari kamarnya dan mendatangi tetangganya. Dengan menggunakan membawa sebuah hanger atau gantungan baju, pria itu kemudian marah-marah dan meminta Lei keluar.
Alih-alih keluar dan meminta maaf karena telah menimbulkan kegaduhan, Lei malah balik meneriaki Zheng dari dalam kamarnya.
Tidak terima dengan perlakuan itu, Zheng makin marah dan mulai menendangi pintu kamar pasangan "panas" berisik itu.
Aksi Zheng itu menimbulkan kegaduhan dan membangunkan teman-temannya. Mereka berkerumun mencoba mencari tahu apa yang membuat rekan mereka mengamuk. Setelah mengetahui apa yang terjadi, kerumunan itu lalu mendobrak pintu kamar Zheng dan menyeretnya keluar hingga lobi hotel.
Zheng kemudian mulai menendang dan memukuli Lei, lalu menelanjangi pria itu hingga pinggang. Pertengkaran itu baru bisa berhenti ketika pihak keamanan hotel menengahi kedua pria itu. Pada akhirnya Zheng mengakui bahwa dia terlalu membesar-besarkan masalah dan setuju untuk membayar ganti rugi kepada Lei sebesar US$ 2.000.