ISIS dan Al Qaeda Rayakan Kemenangan Donald Trump

Bagi ISIS dan kelompok sejenisnya, kemenangan Donald Trump adalah 'dark times' bagi AS yang menguntungkan mereka.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 10 Nov 2016, 17:02 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2016, 17:02 WIB
 ISIS, Al Qaeda Rayakan Kemenangan Donald Trump Jadi Presiden
Telepropter Trump menulis kata ISIS saat berkampanye di Selma (Reuters)

Liputan6.com, Jakarta - Kemenangan Donald Trump jadi orang nomor satu di AS secara telak atas Hillary Clinton membuat dunia terkejut. Meski demikian, para pemimpin dunia mengucapkan selamat atas kemenangannya itu.

Petinggi negara yang pertama mengucap selamat adalah Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Tak lama setelah Trump mengumumkan kemenangannya di depan publik, sejumlah organisasi garis keras di Timur Tengah membanjiri media sosial dengan ucapan selamat.

Dalam ucapannya, ISIS dan Al-Qaeda menyebut Trump sebagai "si bodoh" dan "keledai". Mereka memperingatkan Trump bahwa kelompok itu makin kuat jika miliarder nyentrik itu mengancam akan menghancurkan mereka.

Bagi ISIS dan kelompok sejenisnya, kemenangan Donald Trump adalah dark times bagi AS yang menguntungkan posisi mereka.

"Bersyukur kepada Tuhan, atas berkatnya Amerika kini berada di tangan orang seperti Trump," kata media yang berafiliasi dengan ISIS, al-Minbar, seperti dikutip oleh Washington Post, Kamis (10/11/2016).

Sementara akun al-Maqalaat di Twitter yang pro dengan Al-Qaeda mengatakan, "Kemenangan Trump membuat AS menjadi musuh nomor satu lagi bagi kami di Timur Tengah."

"Trump akan menjadi pemimpin bak 'orang-orangan sawah' selama empat tahun ke depan, seperti Bush," ujar akun itu.

Sementara itu, salah satu anggota ISIS di media sosial mengatakan, "Ini adalah doa kami Trump menang, karena AS telah mengirim keledai seperti Trump yang akan menghancurkan AS," demikian seperti dikutip express.co.uk.

"Dunia akan mengalami perubahan itu benar, dan perubahan itu akan membuat kami menang."

Pernyataan ISIS itu datang setelah Al-Qaeda mengancam akan menyerang AS di hari pemilihan. Namun, Kepolisian AS berpatroli lebih ketat. Mereka memastikan ancaman itu sekadar bualan belaka. 

"Pada 9/11 AS diserang oleh Al-Qaeda dan pada 11/9 AS menghadapi bencana yang disebabkan oleh pilihan mereka sendiri," kata akun anggota ISIS itu di Twitter.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya