Liputan6.com, Haifa - Kebakaran yang terjadi di sejumlah wilayah di Israel, membuat pemerintah negara tersebut naik pitam. Mereka menyatakan bencana besar itu terjadi karena sabotase pihak tak bertanggung jawab.
Aparat Keamanan Israel juga telah menangkap 22 orang yang diduga terlibat dalam pembakaran tersebut. Dari puluhan orang tersebut, terdapat tiga warga Palestina.
Menurut keterangan Kepolisian Israel, tiga orang ini ditangkap usai terlihat melakukan pembakaran di dekat permukiman Ariel. Belum diketahui siapa saja identitas warga Palestina ini.
Advertisement
Baca Juga
Menurut seorang politikus Israel, Moshe Kahlon, aksi-aksi pembakaran sama sekali tidak bisa diterima. Pasalnya, negaranya mendapat banyak kerugian.
"Kebakaran ini adalah tindakan yang disengaja," ucap Kahlon seperti dikutip dari UPI, Sabtu (26/11/2016).
Sebelum menangkap 22 orang, Israel telah menangkap delapan terduga pelaku. Keterangan tersebut disampaikan, Menteri Keamanan Umum, Gilan Erdan.
Erdan mengatakan, ada kecurigaan kebakaran di Israel itu disengaja. Dugaan itu terlihat dari temuan materi mudah terbakar dan cairan yang memicu kebakaran di beberapa area.
"Polisi menemukan semacam cairan mudah terbakar dan barang-barang lainnya pemicu api. Kami harus bersiap, ini adalah tipe baru dari aksi teror," kata dia, seperti dikutip dari BBC, Jumat (25/11/2016).