Liputan6.com, Chicago - Sekarang ini ada lebih dari 190 negara di dunia dengan berbagai jenis tingkat hubungan, baik hubungan yang hangat maupun bermusuhan.
Memang betul, hidup bersama menjadi pilihan terbaik. Namun, selalu ada saja negara yang bermusuhan dengan negara lain, misalnya karena isu politis atau perbedaan ideologi.
Dengan keberadaan badan dunia PBB, dunia sebenarnya relatif hidup dalam damai. Namun, ada saja sejumlah negara yang terus menjadi musuh bebuyutan.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari listsurge.com pada Senin (19/12/2016), berikut ini adalah 10 permusuhan antar negara yang paling getir:
10. Rusia dan Ukrainia
Ketika Uni Soviet bubar pada 1991, terbentuklah Rusia dan Ukrainia. Sejak awal pembentukannya, sudah ada beberapa masalah yang mengganggu hubungan dua negara ini.
Para politikus Rusia seringkali dianggap menyakiti sentimen warga Ukrainia, sehingga dipersalahkan atas terjadinya permusuhan itu.
Dengan sikap pedas Rusia terhadap rakyat Ukrainia , belum ada pertanda bahwa pertikaian antara Rusia dan Ukrainia akan tuntas dalam waktu dekat.
9.China dan Jepang
Selama hampir satu dekade, China dan Jepang belum juga menyelesikan pertikaian tentang Kepulauan Diayou
Pulau tersebut pernah menjadi rebutan dalam peperangan, dan dua negara sama-sama mengakui pulau itu sebagai wilayahnya.
Sudah ada sejumlah pertemuan dan sidang tentang kepemilikan pulau, tapi belum ada keputusan apapun. Dua negara sama-sama mengajukan bukti-bukti sejarah untuk mendukung kepemilikan masing-masing.
Masalah tambah runyam karena baru-baru ini Taiwan juga mengakui pulau itu sebagai miliknya. China berpendapat Jepang telah mencuri pulau-pulau itu, sehingga menjadi alasan hubungan sengit antara China dan Jepang selama beberapa dekade.
Bermusuhan Sejak Pendirian Negara
8. Afghanistan dan Pakistan
Afghanistan dan Pakistan adalah dua negara sekerabat di Asia Tengah karena banyaknya keserupaan antara keduanya. Namun, Afghanistan dan Pakistan merupakan bebuyutan sejak kehadiran masing-masing.
Beberapa masalah yang ada misalnya Garis Durand, Tlibam dan perang Soviet. Walaupun memiliki kesamaan agama, budaya, dan kebiasaan pangan, dua negara ini berbeda secara serius dalam gagasan.
Baru-baru ini, bantuan India kepada Afghanistan telah membuat gerah Pakistan.
7. Amerika Serikat dan Iran
Persaingan antara Amerika dan Iran telah menjadi kecemasan dunia sejak dua dekade terakhir ini. Permusuhan terjadi setelah ambisi nuklir Iran dianggap mengganggu dunia.
Ketika Amerika mengungkapkan kekhawatirannya, Iran menyebar ranjau terhadap kapal-kapal Amerika di Teluk Persia.
Hal ini membuat marah pemerintah Amerika yang kemudian menghancurkan platform-platform minyak Iran di Teluk Persia.
Selain itu ada juga sejumlah tuduhan dukungan pemerintah Iran kepada kelompok-kelompok teroris, sehingga semakin memperuncing permusuhan.
Permusuhan ini sepertinya masih belum akan tuntas dan dunia mencemaskan meletupnya perang antara keduanya.
6.China dan Tibet
Tibet selalu berada di bawah tekanan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China. Setelah pendudukan keji 8 tahun sejak 1951 hingga 1959, warga Tibet akhirnya melawan dalam peristiwan Pemberontakan Tibet terhadap PLA.
Pemberontakan pada 1959 itu dipimpin oleh Dalai Lama ke-14, namun upaya itu gagal dan Dalai Lama terpaksa mengungsi ke India bersama dengan ribuan pengikutnya.
Pemerintah Tibet di pengasingan mengatakan bahwa Tibet adalah wilayah mandiri yang sekarang sedang berada dalam pendudukan yang tidak sah, sedangkan pemerintah China menyatakan bahwa Tibet adalah bagian tak terpisahkan dari Tiongkok.
Belum ada tanda-tanda berhentinya permusuhan yang telah berlangsung selama 60 tahun tersebut.
5. Iran dan Irak
Setelah pertikaian panjang tentang perbatasan, Irak akhirnya menyerbu Iran pada 1980 sehingga memicu perang terpanjang dalam sejarah masa kini.
Alasan utama perang pada 1980-an itu adalah politisi Irak yang haus kekuasaan.
Dua negara masing-masing mendapat bantuan senjata dari negara-negara yang berbeda. Irak mendapat dukungan dari Kuwait dan Saudi Arabia.
Senjata kimia dipergunakan dalam perang itu dan kapal-kapal tanker di Teluk Persia menjadi korban. Karena dua negara itu merupakan penghasil utama minyak bumi, dampaknya terasa pada ekonomi dunia.
Advertisement
Penyelundupan Manusia
4. Suriah dan Turki
Dunia mengikuti tragedi yang terjadi di Suriah. Perang saudara berlangsung di sana dan Turki menjadi tempat pengungsian sekitar setengah juta warga Suriah.
Para penyelundup Suriah mendapat untung besar karena perang itu dan telah menyelundupkan orang ke Turki. Sejak 2011, para penyelundup telah beberapa kali berhadapan hidup atau mati dengan pemerintah Turki.
Baru-baru ini, ada 2.000 hingga 3.000 penyelundup dari Suriah menyusup ke dalam Turki dan berhadapan dengan tentara Turki. Hal ini menjadi semakin sering dan belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.
Sejumlah negara semisal AS dan Inggris mencoba menengahi untuk memperbaiki keadaan, tapi keadaan malah memburuk.
3. Amerika Serikat dan Korea Utara
Korea Utara telah dinyatakan menjadi ancaman dunia berkaitan dengan kemungkinan kepemilikan senjata nuklir.
Para diplomat AS secara terbuka menyebutkan bahwa Korea Utara adalah ancaman bagi perdamaian dunia yang tidak boleh dianggap remeh.
Permusuhan antara dua negara telah berlangsung selama sekitar 6 dekade terakhir, sejak Korea Utara melakukan invasi ke Korea Selatan pada 1950. Saat itu, Amerika Serikat mengirimkan bantuan kepada Korea Selatan.
Presiden Kim Jong-un dari Korea Utara secara terbuka mengungkapkan telah memiliki kekuatan senjata nuklir yang lebih hebat dari negara manapun. Selama beberapa tahun terakhir ini, ketegangan keduanya telah meningkat dan belum ada tanda-tanda mereda.
2. India dan Pakistan
India dan Pakistan telah terlibat dalam 4 perang besar dalam 65 terakhir sejak berdirinya dua negara. Sejumlah pakar menyalahkan pemecahan India sebagai alasan utama permusuhan tersebut.
Dua negara itu utamanya dipecah berdasarkan agama dan mengombang-ambingkan negara bagian Kashmir.
Pemerintah Inggris mempersilahkan Kashmir untuk memilih, India atau Pakistan. Raja Kashmir, Hari Singh Dogra, memilih bergabung dengan India.
Pada saat itu, Pakistan mulai melakukan infiltrasi ke Kashmir menggunakan milisi Lashkar. Akibatnya, India juga mengirimkan pasukan untuk melindungi Kashmir karena penyusupan dianggap sebagai tanda invasi. Meletuslah perang pertama antara India dan Pakistan.
Hingga sekarang, belum ada tanda-tanda ketegangan akan mereda.
1. Korea Selatan dan Korea Utara
Setelah Jepang ditaklukan dalam Perang Dunia II dan tidak bisa lagi mengendalikan Korea, negeri ginseng itu terbagi dua. Saat itu Korea Utara didukung oleh Uni Soviet dan Korea Selatan didukung oleh AS.
Presiden Kim Il-sung saat itu kemudian menyatakan perang melalui invasi ke Selatan, sehingga memulai permusuhan dua negara kerabat itu. Sekarang ini, karena strategi bermusuhan oleh militer Korea Utara, maka dua negara berbagi perbatasan militer terpanjang di seluruh dunia.