2 Ejekan Rasis dan Sadis yang Ditujukan untuk Michelle Obama

Michelle Obama setidaknya telah dua kali mendapat komentar rasis. Yang terakhir, ia dihina oleh miliarder New York, pendukung Donald Trump.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 28 Des 2016, 20:20 WIB
Diterbitkan 28 Des 2016, 20:20 WIB
Michelle Obama
Michelle Obama adalah istri dari Presiden Amerika Serikat, Barack Obama

Liputan6.com, Washington, DC - Sepanjang menghuni Gedung Putih sebagai Ibu Negara Amerika Serikat (AS), Michelle Obama tak hanya menuai pujian, melainkan juga hinaan. Setidaknya, sudah dua kali ibu dari Malia dan Sasha itu mendapat komentar tak manusiawi.

Peristiwa pertama terjadi pada November lalu. Kala itu dua pejabat senior di wilayah Clay, Virginia Barat memosting komentar rasis di media sosial Facebook.

Sementara yang teranyar, terungkap belum lama ini. Pelaku penghinaan tersebut tak lain adalah seorang pengusaha real estate AS yang juga sekutu politik presiden terpilih, Donald Trump.

Simak dua kisah penghinaan terhadap Ibu Negara AS berikut ini:

1. 'Monyet berhak tinggi'

Pada November lalu, Direktur Clay County Developtment Corp, Pamela Ramsey Taylor memosting status terkait kemenangan Donald Trump di Facebook.

"Sungguh menyegarkan memiliki seorang ibu negara yang berkelas, cantik, dan anggun di Gedung Putih. Aku lelah melihat monyet memakai hak tinggi," tulisnya.

Lantas, postingannya itu direspons oleh Wali kota Clay, Beverly Whaling.

"Kamu sudah mewarnai hariku, Pam," demikian respons Whaling.

Postingan itu pertama kali dilaporkan oleh TV WSAZ dan dengan cepat dibagi ratusan ribu orang di media sosial sebelum akhirnya dihapus.

Skandal ini dinilai memicu kontroversi keji dan sangat rasis. Keduanya pun didesak untuk mengundurkan diri.

Baik Taylor maupun Whaling pada akhirnya mengundurkan diri. Keduanya pun meminta maaf, namun berdalih bahwa mereka tidak bermaksud melontarkan pernyataan rasis.

"Komentarku tidak bermaksud rasis. Aku hanya mengapresiasi perubahan yang terjadi di Gedung Putih," kata Whaling.

Sementara itu, Taylor mengatakan, "Aku benar-benar menyesal atas pernyataan yang telah memicu kontroversi. Mereka yang mengenalku tahu bahwa aku tidak bermaksud menyinggung ras tertentu. Sekali lagi aku minta maaf."

2. 'Kembalikan Michelle ke Zimbabwe'

Carl Pasquale Paladino, miliarder Amerika Serikat (AS) yang juga pendukung Donald Trump dilaporkan berkomentar rasis tentang Presiden Barack Obama dan istrinya, Michelle.

Peristiwa itu terjadi ketika ia merespons survei cepat dari Artvoice yang menanyakan kepada sejumlah orang tentang apa yang mereka inginkan pada tahun 2017. Demikian seperti dilansir dari The New York Times, Senin (28/12/2016).

Paladino pun menuliskan, ia ingin Presiden Obama meninggal dunia karena tertular penyakit sapi gila. Pengusaha properti itu juga menuliskan ia ingin Michelle kembali menjadi laki-laki, dilepaskan ke pedalaman Zimbabwe di mana ia akan tinggal dengan nyaman di dalam sebuah gua bersama Maxie, si gorila.

Dengan cepat, pernyataannya tersebut memicu kontroversi. Banyak pihak mengutuknya. Bahkan juru bicara tim transisi Trump mengatakan komentar Paladino tersebut sangat tercela.

Pria yang pernah mencalonkan diri sebagai gubernur New York itu pun muncul di muka publik dan meminta maaf. Ia berdalih, pernyataan tersebut dibuatnya secara emosional setelah ia mendengar pernyataan Presiden Obama yang menyesalkan terjadinya pembantaian di Aleppo, Suriah.

"Aku menerima email dari Jamie Moses pada momen emosional setelah mendengar pernyataan Obama bahwa dia menyesal atas pembantaian di Aleppo. Faktanya, ini adalah hasil dari kegagalannya dan kebijakan luar negerinya yang pengecut," kata Paladino.

Lanjutnya, "Kebijakannya mengarah pada lain hal sementara orang-orang tak bersalah dibunuh dan kelaparan. Menurutku Barack Obama adalah pengkhianat nilai-nilai Amerika."

Ia juga mengatakan bahwa dirinya tidak bermaksud melontarkan komentar bernada rasis. Namun mengakui responsnya atas pertanyaan itu adalah sebuah kesalahan dan ia menegaskan tak berniat mempublikasikan komentarnya tersebut.

"Aku secara terbuka bertanggung jawab atas apa yang aku sampaikan dan mengonfirmasi bahwa itu benar pernyataanku. Tapi aku tidak bertujuan mempublikasikannya," kata dia.

Paladino menjelaskan sebenarnya komentarnya tentang Obama dan Michelle itu akan dikirimkannya kepada teman-temannya. Namun tanpa sengaja terkirim ke Artvoice dan dipublikasikan di surat kabar lokal.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya