Penentang Isu Perubahan Iklim Resmi Jadi Direktur CIA

Pompei menolak isu perubahan iklim, menentang pernikahan sesama jenis, dan mendukung metode penyiksaan yang melanggar hukum.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 24 Jan 2017, 14:00 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2017, 14:00 WIB
Mike Pompeo, Direktur CIA pada era Presiden Donald Trump
Mike Pompeo, Direktur CIA pada era Presiden Donald Trump (Associated Press)

Liputan6.com, Washington, DC - Sosok kontroversial Mike Pompeo telah disahkan Senat sebagai direktur CIA menggantikan pejabat sebelumnya, John Brennan. Ia mendapat dukungan dari 66 anggota Senat asal Partai Republik.

Penunjukan ini dilakukan di tengah tentangan Demokrat. Partai yang kini minoritas di Senat itu menyoroti sudut pandang Pompeo dalam sejumlah isu kunci, termasuk pengaruh Rusia dalam pilpres pada November 2016 lalu.

Seperti dikutip dari Independent, Selasa, (24/1/2017) dalam sidang dengar pendapat dengan Senat, Pompeo menolak temuan NASA menyangkut dengan perubahan iklim.

Ia juga menegaskan tidak akan membiarkan opini pribadinya tentang pernikahan sesama jenis kelak menganggu profesi barunya sebagai orang nomor satu di lembaga utama intelijen yang belakangan menjadi sorotan.

Presiden Donald Trump diketahui tidak memiliki calon lain selain Pompeo untuk menjadi Direktur CIA.

"Saya bertemu Mike Pompeo dan dia adalah satu-satunya orang yang saya temui. Saya tidak ingin bertemu orang lain," kata Trump.

"Dia begitu baik. Nomor satu di kelasnya di West Point, akademi militer AS," ujarnya.

Seiring dengan kesimpulannya terkait keterlibatan Rusia dalam pilpres AS, CIA kini didera rumor sebagai lembaga intelijen yang partisan.

Sejumlah badan intelijen AS, termasuk CIA, saat ini dilaporkan tengah menyelidiki komunikasi yang intensif antara penasihat keamanan baru yang ditunjuk Donald Trump, Michael Flynn, dengan Duta Besar Rusia untuk AS.

Komunikasi keduanya terjadi pada masa-masa ketika mantan Presiden Barack Obama menjatuhkan sanksi ke Rusia sebagai balasan atas dugaan gangguan dalam pilpres AS.

Markas CIA sendiri merupakan persinggahan pertama Trump setelah dilantik sebagai presiden ke-45 AS. Pidatonya di hadapan ratusan karyawan CIA dinilai bertele-tele dan tidak memuat hal penting.

Pada momen penting tersebut ia justru mengungkapkan kejengkelannya kepada media yang dinilainya telah berbohong soal jumlah massa yang berkumpul di Capitol Hill pada hari pelantikannya. Tidak ada topik penting menyangkut intelijen dalam pidato itu.

Mantan direktur CIA, Leon Panetta mengatakan kepada CNN, bahwa CIA bukanlah tempat yang tepat untuk merengek tentang pelantikan.

"Bicara tentang pers, menyinggung soal berapa banyak yang datang di hari pelantikannya, terus terang saya rasa itu bukan tempat yang tepat," tegas Panetta.

Disahkannya Pompeo sebagai direktur CIA terjadi pada saat yang di mana Rex Tillerson, mantan bos Exxon Mobil dikukuhkan sebagai menteri luar negeri AS.

Gedung Putih sempat komplain soal anggota Senat Demokrat yang dinilai mengulur-ulur waktu sehingga ketika Trump berpidato di markas badan intelijen itu tanpa didampingi oleh direktur CIA.

Sementara itu, Demokrat menuding Partai Republik terlalu terburu-buru melakukan penunjukan tanpa lebih dulu memeriksa latar belakang yang bersangkutan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya