Imlek di China, 80 Ribu Orang Bermantel Tebal Kunjungi Kuil Utama

Ribuan orang mengunjungi kuil utama Beijing pada Sabtu 28 Januari 2017, hari pertama Tahun Ayam Jantan.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 28 Jan 2017, 21:34 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2017, 21:34 WIB
Perayaan Imlek di China. (AP)
Perayaan Imlek di China. (AP)

Liputan6.com, Beijing - Masyarakat China berbondong-bondong membakar dupa dan berdoa di kuil. Mereka memanjatkan doa, berharap untuk awal yang penuh keberuntungan untuk Tahun Baru Imlek kali ini.

Ribuan orang dilaporkan mengunjungi kuil utama Beijing pada Sabtu 28 Januari 2017, hari pertama Tahun Ayam Jantan. Mereka mengenakan mantel musim dingin yang berat, lalu menyalakan dupa dan membungkuk saat berdoa untuk keberuntungan dan kesehatan.

"Sebanyak 80.000 orang diperkirakan berada di Lama Temple di pusat kota Beijing," demikian dilaporkan televisi negara yang dikutip dari AP, Sabtu (28/1/2017).

Sebuah festival di Beijing dibuka di Ditan Park, di mana cabang-cabang pohon kosong dihiasi dengan lampion merah dan barang tradisional serta makanan yang dijual.

Selain itu juga dilakukan tradisi-tradisi lain saat Imlek, termasuk makan pangsit di China utara dan membakar kembang api.

Kendati demikian, pemerintah Beijing menyerukan kader Partai Komunis dan staf pemerintah untuk tidak menyalakan petasan karena masalah lingkungan. Media lokal melaporkan tingkat polusi udara di Beijing dan beberapa kota lainnya masih buruk pada Jumat malam dan Sabtu pagi.

Perayaan Imlek

Etnis Tionghoa di seluruh dunia menggunakan hari libur Imlek mereka dengan pesta dan kunjungan ke kuil-kuil.

Di Hong Kong dan Malaysia, orang-orang mulai berkumpul pada Jumat 27 Januari malam.

Di Rio de Janeiro, warga menyaksikan tarian naga dan gerakan tai chi di depan gambar patung Yesus yang terkenal di Rio. Sementara di New York orang-orang membakar kembang api di atas Sungai Hudson pada Kamis 26 Januari malam.

Dan di Pyongyang, Korea Utara, kerumunan besar orang meletakkan bunga di depan patung perunggu Kim Il Sung dan putranya, Kim Jong Il.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya