Helikopter Pangeran William Nyaris Bertabrakan dengan Drone

Sebuah helikopter yang biasanya dikemudikan oleh Pangeran William nyaris bertabrakan dengan drone di langit London.

oleh Citra Dewi diperbarui 27 Mar 2017, 10:15 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2017, 10:15 WIB
Pangeran William
Sebuah helikopter yang biasanya dikemudikan oleh Pangeran William nyaris bertabrakan dengan drone di langit London. (Kementerian Pertahanan Inggris)

Liputan6.com, London - Pada 26 Agustus 2016, sebuah insiden tabrakan di langit London nyaris terjadi. Kala itu, heli yang biasanya dikemudikan oleh Pangeran William nyaris bertabrakan dengan drone. Peristiwa itu terjadi di sekitar ketinggian 580 meter pukul 19.45 waktu setempat.

Laporan itu dikeluarkan oleh Airprox Board Inggris. Badan itu berwewenang untuk menyelidiki insiden untuk meningkatkan keselamatan udara. Airporx menduga bahwa drone tersebut terbang melampaui ketinggian yang diizinkan.

Helikopter Eurocopter 145 (EC145) yang digunakan oleh ambulans udara East Anglian (EAAA), biasanya rutin diterbangkan oleh Pangeran William. Namun menurut juru bicara EAAA, Duke of Cambridge itu tidak sedang bertugas ketika insiden terjadi.

Saat kejadian, drone itu berjarak 30 meter dari EC 145 yang sedang mengangkut pasien. Menurut kesimpulan Airprox, insiden itu berada dalam kategori risiko tertinggi.

"Anggota setuju bahwa drone itu tampaknya sedang dioperasikan di wilayah padat tanpa izin CAA (Civil Aviation Authority). Jika menggunakan FPV (first-person view), berada di atas 1.000 kaki yang diperbolehkan oleh peraturan," ujar Airprox.

"Oleh karena itu, mereka setuju bahwa ini dapat dianggap membahayakan EC145 dan awaknya."

Dikutip dari The Guardian, Senin (27/3/2017), meskipun badan tersebut kesulitan untuk menilai tanpa isyarat visual, berdasarkan laporan pilot atas insiden, tabrakan sebenarnya sulit dihindari dan takdir telah memainkan peranan besar.

"Oleh karena itu, mereka memutuskan menggolongkan risiko menjadi kategori A," kata Airprox.

Mereka menambahkan, ruang kontrol ambulans dihubungi oleh pilot yang khawatir dan memerintahkan untuk menghubungi polisi.

"Kami dapat mengonfirmasi, sesuai dengan peraturan dan prosedur penerbangan, pilot melaporakan terdapat sebuah pesawat tak berawak di dekatnya pada 26 Agustus 2016," ujar juru bicara EAAA.

"Duke of Cambridge tidak sedang bertugas saat kejadian drone berlangsung," imbuh dia.

Hingga berita ini diturunkan, pengemudi drone yang nyaris menabrak helikopter yang biasa dipiloti Pangeran William belum dapat ditemukan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya