Liputan6.com, Paris - Pangeran William secara resmi mengunjungi Paris untuk pertama kalinya pasca-kematian sang ibu, Putri Diana 20 tahun lalu. Didampingi sang istri, Kate Middleton, pasangan kerajaan Inggris ini melakukan serangkaian agenda selama berada di Prancis termasuk salah satunya mengunjungi korban selamat serangan teror di Bataclan pada 13 November 2015.
Dalam pertemuan tersebut, The Duke dan Duchess of Cambridge memuji keberanian dua tentara Prancis yang menceritakan cedera serta efek serangan terhadap kehidupan mereka.
Baca Juga
"Anda sangat berani," ujar Kate seperti dilansir Abc.net.au, Minggu, (19/3/2017).
Advertisement
Tidak hanya itu, pasangan yang sudah dikaruniai dua anak ini juga bertemu dengan veteran Perang Dunia II saat berkunjung ke rumah sakit militer Les Invalides di Paris. Mereka juga melakukan tur di Impressionists Gallery di Musee d'Orsay sebelum akhirnya menonton pertandingan rugby antara Prancis melawan Wales.
Sementara itu, selama berada dua hari di Prancis, William dan Kate tidak dijadwalkan berkunjung ke the Flame of Liberty de Pont de L'Alma, memorial kematian Putri Diana. Perempuran bergelar Princess of Wales itu tewas dalam sebuah kecelakaan mobil tragis di terowongan Pont de L'Alma pada tahun 1997 silam.
Pada Jumat waktu setempat, ayah dan ibu dari Pangeran George dan Putri Charlotte itu bertemu dengan Presiden Francois Hollande di Istana Elysee. Isu seputar konflik Suriah dan perang terhadap terorisme dikabarkan mewarnai diskusi mereka.
Dalam sebuah konferensi pers, Pangeran William menegaskan bahwa kemitraan Inggris-Prancis akan terus berlanjut meski negaranya memutuskan hengkang dari Uni Eropa (Brexit).
"Kedalaman persahabatan kami dan luasnya kerja sama kami tidak akan berubah," ujar putra sulung dari Pangeran Charles dan Putri Diana tersebut.
Pasca-referendum Juni lalu, Inggris kini tengah memulai negosiasi sulit yang diprediksi memakan waktu dua tahun untuk meninggalkan Uni Eropa di mana dalam proses ini, Prancis selaku salah satu pendiri organisasi kawasan tersebut akan memiliki pengaruh yang kuat.
Pangeran William, pewaris kedua takhta sesudah Pangeran Charles belum lama ini dikritik oleh sejumlah media massa Inggris. Ia dilaporkan bermain ski dan menghabiskan waktu di kelab malam di Swiss sementara pada saat yang bersamaan di Westminster Abbey, London, tengah berlangsung peringatan Commonwealth Day yang dihadiri oleh sejumlah anggota keluarga kerajaan.
Laporan terkait Pangeran William yang kedapatan menikmati kehidupan sosial kelas tinggi itu menghidupkan kembali kritik lama bahwa ia kerap melalaikan tugas resminya sebagai anggota kerajaan Inggris. Dalam sebuah wawancaranya tahun lalu, ia mengatakan, mendengar kritik terhadap dirinya dan akan lebih serius lagi mengemban tugas-tugasnya.