Liputan6.com, Roma - Palang Merah Internasional meluncurkan sebuah aplikasi telepon pintar untuk para pengungsi pada Selasa 20 Juni 2017 waktu setempat. Layanan itu ditujukan guna membantu kaum pengungsi dan migran yang tiba di Italia agar dapat mengakses informasi dan layanan -- termasuk layanan medis, psikologis, dan bantuan hukum.
Sarana digital yang disebut "Virtual Volunteer" ini diluncurkan pada peringatan Hari Pengungsi Dunia dikarenakan jumlah data pengungsi global yang mencapai rekor yaitu 22,5 juta pada tahun 2016.
Baca Juga
"Saat berpindah-pindah, orang sering kali terjebak dalam tabir kurangnya informasi,” ujar Jagan Chapagain selaku kepala program dan operasional pada Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) yang dikutip dari VOA News, Sabtu (24/6/2017).
Advertisement
"Mereka tidak selalu tahu layanan apa yang tersedia untuk mereka. Ini adalah piranti yang akan membantu mereka mendapat gambaran yang lebih jelas sehingga mereka dapat mengambil keputusan sesuai dengan informasi yang tersedia bagi mereka," ujarnya dalam sebuah pernyataan.
Italia berada di garis depan dalam menghadapi krisis migran Eropa, yang telah menjadi saksi kedatangan ratusan ribu orang di benua itu lewat darat dan laut. Setelah menyingkir dari peperangan dan kemiskinan di Timur Tengah, Asia, dan Afrika.
Menurut International Organization for Migration, sejauh ini hampir 70.000 orang telah tiba di Italia pada 2017. Umumnya kaum migran dari Afrika Barat dan Bangladesh.
Virtual Volunteer
Virtual Volunteer menggunakan geolokasi untuk menunjukkan kepada para penggunanya, sebuah peta tempat penampungan, bank makanan, kantin, bilik mandi, titik distribusi pakaian, pusat kesehatan ibu, bantuan hukum gratis, dokter gigi, dan sekolah bahasa.
Kaum pengungsi dan imigran juga dapat menerima petunjuk cara untuk melindungi diri dari pelaku perdagangan manusia. Selain itu juga dapat mengakses informasi untuk membantu mereka menemukan anggota keluarganya apabila mereka terpisah.
Aplikasi yang dikembangkan oleh IFRC dan raksasa teknologi IBM -- telah diluncurkan di Yunani dan Swedia, di mana aplikasi tersebut telah digunakan oleh 30.000 orang.
"Informasi yang menyelamatkan nyawa. Memastikan bahwa orang-orang dapat menemukan info seimbang dan faktual yang berdampak besar,” ujar Ketua Palang Merah Italia, Fransesco Rocca dalam sebuah pernyataan.
Virtual Volunteer juga dapat diakses sebagai situs web, menawarkan informasi dalam berbagai bahasa tergantung bahasa apa yang paling banyak dibutuhkan untuk setiap negara. Bahasa-bahasa yang tersedia untuk Italia termasuk Perancis, Arab, dan Tigrinya, yang merupakan cerminan tingginya kedatangan mereka yang berasal dari Eritrea, sementara untuk yang ada di Yunani tersedia dalam bahasa Arab, Persia, dan Dari.
Sejauh ini IFRC berencana untuk meluncurkan layanan di negara-negara lain yang terdampak oleh migrasi, termasuk Filipina dan negara-negara di Afrika Barat.