27 Tahun Ditutup, Perbatasan Arab Saudi dan Irak Kembali Dibuka

Demi perdagangan, perbatasan antara Arab Saudi dan Irak yang ditutup selama 27 tahun akhirnya dibuka kembali.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 15 Agu 2017, 17:31 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2017, 17:31 WIB
Kunjungan ke Arar, perbatasan antara Arab Saudi dan Irak. (Saudi Press Agency)
Kunjungan ke Arar, perbatasan antara Arab Saudi dan Irak. (Saudi Press Agency)

Liputan6.com, Jeddah - Al-Jadidah Arar, perbatasan Arab Saudi dan Irak yang telah ditutup selama 27 tahun akan segera dibuka kembali.

Menurut Saudi Makkah Daily yang dikutip dari Arab News, Selasa (15/8/2017), pembukaan kembali Al-Jadidah Arar dipicu oleh sektor perdagangan.

Meski ditutup, jemaah haji Irak diketahui kerap menggunakan perbatasan tersebut selama bertahun-tahun. Arab Saudi menyambut dan memfasilitasi kegiatan ziarah mereka.

Dalam persiapan untuk peresmian kembali pembukaan perbatasan tersebut, pejabat Saudi di Baghdad Abdul Aziz Al-Shammari dan Duta Besar Irak di Riyadh Rashidi Mahmoud Al-Ani mengunjungi Provinsi Northern Borders Saudi dan bertemu dengan Gubernur Pangeran Faisal bin Khalid.

Arar adalah persimpangan perbatasan antara Arab Saudi dan Irak. Kota di Arab Saudi yang terdekat dengan perbatasan tersebut adalah Arar. Sementara, di sisi Irak adalah An Nukhayb.

Kerap terjadi lonjakan arus pengunjung selama musim haji, saat orang-orang Irak menyeberang ke Arab Saudi untuk mengunjungi Mekah.

Pembukaan perbatasan ini merupakan upaya pemulihan hubungan antardua negara yang berselisih sejak Saddam Hussein melakukan invasi terhadap Kuwait tahun 1990.

Hubungan Irak-Arab Saudi memburuk tahun lalu ketika pejabat Irak menuntut ditariknya Duta Besar Arab Saudi untuk Irak yang baru diangkat, Thamer al-Sabhan. Pemicunya adalah komentar tentang kegiatan milisi pro-Iran di Irak.

Saksikan juga video berikut ini:

 

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya