Liputan6.com, New York - Selama bertahun-tahun, industri modelling dituding sangat bersifat homogen. Hanya menunjukkan keindahan dan kemolekan seorang peraga dari satu sisi tanpa menunjukkan keragaman sama sekali.
Baca Juga
Advertisement
Cantik dan tampan, begitu kriteria yang selalu dicari untuk mengisi panggung runway dalam sebuah pagelaran busana.
Jika ditanya secara acak kepada masyarakat, sebagian orang akan menilai 'model' adalah sosok yang identik dengan kulit mulus dan wajah cantik maupun tampan.
Namun, seiring berjalannya waktu kriteria semacam itu semakin pudar, standar kecantian pun turut bergeser dan para model dengan rupa beragam pun kian muncul ke permukaan.
Hal semacam ini tentu membuat banyak orang percaya diri akan kemampuannya di bidang modeling.
Seperti dikutip dari laman Wonderslist.com, Senin (11/9/2017), berikut 5 model unik dan inspiratif yang mengubah pandangan banyak orang:
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
1. Nyakim Gatwech
Nyakim Gatwech, seorang model dari Sudan Selatan yang mengajak para wanita untuk tidak malu dengan kulit gelapnya. Dengan tekad keras dan kulitnya, ia mendobrak anggapan konvensional bahwa wanita cantik adalah yang berkulit putih.
Selama ini ia kerap menerima cemoohan dan cacian akan warna kulitnya tersebut. Bahkan, ia pernah menerima ujaran kebencian dari seorang sopir taksi yang ia naiki.
"Ia menyuruhku untuk mencoba memutihkan kulitku dengan bahan kimia. Aku hanya tertawa mendengarnya," ujar Nyakim seperti dilansir dari Bored Panda.
Komentar-komentar negatif tersebut tidak pernah membuatnya berkecil hati. Baginya, warna kulitnya adalah warna yang elegan dan indah.
Tak hanya itu, ia mencoba mengubah anggapan tersebut dengan menjadi model sekaligus bersuara bagi orang-orang kulit hitam. Nyakim kini tinggal di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, untuk mengejar mimpinya berkarir di industri fashion.
Meski dia masih menerima pesan dan komentar bernada kebencian, Nyakim Gatwech menolak untuk menghabiskan waktunya mempermasalahkan hal tersebut. Nyakim tak lagi menanggapi ujaran negatif dan lebih memilih fokus pada hidupnya.
Advertisement
2. Jillian Mercado
Lahir di New York, Amerika Serikat pada 30 April 1987, Jillian Mercado didiagnosis mengalami distrofi otot spastik dan harus duduk di kursi roda sejak usia tiga tahun.
Distrofi adalah kondisi di mana bagian tubuh melemah atau mengecil. Dalam kondisi distrofi otot, maka terjadi kelemahan kemampuan gerak otot pada tubuh.
Sejak awal, Jillian Mercado memang ingin menjadi seorang model. Untuk itu, ia mencari sosok yang mengalami keterbatasan serupa yang pernah menjadi model. Namun sayang, ia tak menemukan orang tersebut.
Hal itu dimaksudkan agar Jillian Mercado belajar dari orang tersebut dan percaya diri dengan kemampuan yang ia miliki.
Semakin dewasa, Mercado kian empelajari pemasaran fashion di Fashion Institute of Technology New York. Pada tahun 2011, ia tampil dalam kampanye pertamanya untuk merek pakaian berbahan denim. Kemudian, ia berhasil bergabung bersama IMG Models -- sebuah agensi terkenal.
Kariernya sebagai model kian memuncak setelah pada tahun 2016 terpilih sebagai satu dari tiga model yang muncul dalam kampanye terbaru untuk situs resmi Beyonce.
3. Madeline Stuart
Menderita down syndrome atau keterbelakangan mental tak menyurutkan mimpi wanita berusia 20 tahun asal Brisbane, Australia bernama Madeline Stuart untuk menjadi seorang model. Meski berkebutuhan khusus, ia mampu mewujudkan cita-citanya tersebut.
Suatu hari, ia menyampaikan mimpinya tersebut kepada sang ibu. Ketika berhadapan dengan orangtuanya, Stuart bertekat untuk terjun dalam dunia modeling.
Sang ibu yang bernama Maddy, menganggap disabilitas yang diderita anaknya merupakan hadiah dari Tuhan.
Untuk mewujudkan impian sang anak, Maddy meminta bantuan sahabatnya Jamie Lea dan kekasihnya Robbie untuk mencari agensi model yang pas bagi Stuart.
Kepopuleran Stuart kian meroket setelah kehadirannya di sosial media menginspirasi banyak orang.
Dalam waktu kurang dari dua pekan, pengikut Maddy di Facebook mencapai 150 ribu, dan Instagram-nya memiliki lebih dari 16. ribu followers.
Seiring dengan keberhasilan di dunia maya, kisah Maddy pun banyak dipublikasikan di media populer salah satunya seperti BuzzFeed dan website The Today Show.
Advertisement
4. Winnie Harlow
Winnie Harlow menderita penyakit Vitiligo, yaitu hilangnya pigmen atau warna kulit ditandai munculnya bercak-bercak putih yang bermunculan di sekitar lutut, bibir, badan, tangan dan di atas mata.
Tumbuh dengan vitiligo bukanlah hal yang mudah, Winnie mulai mengalaminya sejak usia 4 tahun. Sejak itu, ia mengalami intimidasi dari teman-teman sekolah yang sering kali memanggilnya 'sapi' -- kulitnya belang di beberapa bagian sehingga mirip corak kulit sapi.
Namun, penindasan yang ia alami tak membuatnya patah semangat. Sebaliknya, Winnie justru semakin tegar.
Winnie malah membuktikan bahwa kekurangannya adalah sebuah keunikan, yang akan mengantarkannya mencapai sukses.
Berkat kontes yang digagas oleh Tyra Banks, perempuan bernama asli Chantelle Brown Young ini menemukan pijakannya sebagai model.
Banks melihat Winnie yang mempunyai tinggi 177 cm pada akun Instagramnya, dan membujuknya untuk mengikuti audisi America's Next Top Model.
Beberapa prestasinya adalah menjadi model merek Desigual dari Spanyol, Ashish Spring/Summer 2015 London Fashion Week Show dan membintangi Diesel's 2015 Campaign.
Tidak hanya itu, Winnie yang memiliki kulit belang di beberapa bagaian tubuh itu juga menjadi peran utama dalam video 'Guts Over Fear' yang dinyanyikan oleh Eminem featuring Sia. Bahkan Winnie juga diterbangkan ke Inggris oleh fotografer terkenal Nick Knight untuk menjadi subyek profil ternama "SHOW Studio Project".
5. Melanie Gaydos
Melanie Gaydos berhasil mewujudkan impiannya untuk menjadi seorang peragawati meski dengan fisiknya yang dianggap tak sempurna. Sebagian orang bahkan tega menyebutnya mengerikan.
Melanie lahir 29 tahun lalu di Connecticut, Amerika Serikat. Sejak lahir, ia mengalami kondisi ectodermal dysplasia yang merupakan keabnormalan pertumbuhan gigi, pori-pori kulit, kuku, bahkan tulang.
Melanie juga mengidap kondisi bilateral cleft palette dan alopecia, yang membuat rambut dan bulu tubuhnya tidak bisa tumbuh. Hasilnya, ia tidak memiliki gigi juga tidak berambut. Alis dan bulu mata pun absen. Secara keseluruhan, penampilan fisik Melanie berbeda dengan para wanita kebanyakan.
Selain itu, kondisi alopecia yang diidapnya mengakibatkan bulu-bulu justru tumbuh di dalam kulit. Pertumbuhan bulu matanya memiliki dampak terhadap kornea, mengakibatkannya mengalami buta sebagian.
Namun, Melanie tak menyesali penampilan fisiknya. Juga tidak menghalanginya mengejar mimpi.
Suatu hari, kekasih Melanie mengajaknya mencoba kesempatan di dunia modeling. Suatu hari, ia menerima surat dari fotografer terkenal Spanyol Eugenio Recuenco. Melalui surat, sang fotografer menyatakan kekagumannya pada keunikan Melanie. Ia pun tidak menyangka dan sangat bersemangat dengan tawaran di depan mata itu.
Eugenio yang terkesan dengan foto-foto Melanie mengajak gadis itu terbang ke Berlin. Di sana Melanie membintangi video musik band Jerman Rammstein, yang disutradarai oleh Eugenio.
New York Fashion Week merupakan debut Melanie berjalan di runway. Bekerjasama dengan desainer fesyen Nina Athanasiou, ia bereksperimen mengenakan gaun couture berhiaskan bulu-bulu burung sintetis dan sepatu berhak tinggi.
Advertisement