Liputan6.com, Washington, DC - Larry Flynt, seorang penerbit konten pornografi di Amerika Serikat, mengiming-imingi uang hingga US$ 10 juta atau setara Rp 134 miliar bagi siapa saja yang dapat memberikan informasi yang mengarah pada pemakzulan dan penggulingan Donald Trump dari kursi kepresidenan.
Ada-ada saja ulah Flynt tersebut. Namun, ia menjalankannya dengan serius mengingat ia mengumumkan tawaran tersebut di satu laman media The Washington Post.
Dikutip dari Telegraph pada Senin (16/10/2017), Flynt memuat sejumlah alasan yang memicu tindakannya. Ia menilai Trump telah menghasut perselisihan sipil, menyabotase Kesepakatan Iklim Paris, dan yang paling mengkhawatirkan adalah jauh sebelum terjadi kiamat akibat perubahan iklim, Trump bisa memicu perang nuklir.
Advertisement
Dalam iklan itu juga disebutkan bahwa pemakzulan akan berujung pada kekacauan dan hal-hal kontroversial, tapi jauh lebih baik dibanding ketidakstabilan pada sisa masa jabatan Trump.
Baca Juga
Ini bukan kali pertama Flynt mencoba mendapat informasi yang mampu "menggoyang" Trump. Selama kampanye kepresidenan tahun lalu, ia menawarkan US$ 1 juta bagi siapa saja yang memiliki video atau audio dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh Trump.
Flynt yang pada tahun 2003 berada pada urutan pertama dalam daftar "50 Powerful People in Porn" sebelumnya juga pernah menyodorkan tawaran serupa selama upaya pemakzulan mantan Presiden Bill Clinton. Dan pada tahun 2012, ia bersedia memberikan US$ 1 juta bagi siapa saja yang dapat menginformasikan detail pajak Mitt Romney, salah seorang kandidat capres pada pertarungan pilpres 2012.
Meski demikian, sejauh ini Gedung Putih belum merespons tindakan Flynt.