17-11-1869: Terusan Suez yang Membelah Asia - Afrika Resmi Dibuka

Hari ini, 148 tahun yang lalu, celah perairan sempit buatan manusia yang membelah Benua Afrika dan Benua Asia resmi dibuka.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 17 Nov 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2017, 06:00 WIB
Kapal Induk AL-AS USS America melintasi di Terusan Suez (Wikimedia Commons)
Kapal Induk AL-AS USS America melintasi di Terusan Suez (Wikimedia Commons)

Liputan6.com, Suez - Hari ini, 148 tahun yang lalu, celah perairan sempit buatan manusia yang membelah Benua Afrika dan Benua Asia resmi dibuka.

Pembukaan Terusan Suez di Mesir -- yang menghubungkan Laut Mediterania dengan Laut Merah -- dihadiri oleh Permaisuri Prancis, Eugenie Bonaparte, istri Kaisar Bonaparte III. Demikian seperti dikutip dari History.com, Jumat (17/11/2017).

Pembangunan Terusan Suez bermula pada 1854. Kala itu, Konsuler Jenderal Prancis untuk Mesir, Ferdinand De Lesseps, menyepakati perjanjian dengan Perwakilan Kerajaan Ottoman di Mesir untuk membuat sebuah kanal terusan sepanjang 160 km yang melintas di Tanah Genting Suez (Isthmus of Suez).

Usai kesepakatan itu, tim insinyur internasional dibentuk untuk merancang konstruksi awal kanal terusan.

Pada 1856, Suez Canal Company berdiri dan diberikan hak untuk mengoperasikan kanal tersebut untuk 99 tahun ke depan.

Konstruksi awal resmi dimulai pada April 1859. Semula, proses penggalian ceruk kanal dilakukan oleh ribuan tenaga kerja lokal yang menggunakan cangkul, sekop, bahkan tangan sekalipun.

Beberapa waktu kemudian, barulah pekerja Eropa berteknologi canggih datang ke situs konstruksi.

Namun, perselisihan antara pekerja lokal dengan Eropa serta epidemi Kolera di kawasan memperlambat proses pembangunan.

Barulah pada 17 November 1869 -- setelah empat tahun terlambat dari tenggat semula -- Terusan Suez resmi dibuka untuk navigasi pertama.

Saat awal dibuka, kedalaman Terusan Suez hanya mencapai sekitar 7,62 meter, dengan lebar tepi dasar sekitar 21,9 meter dan tepi permukaan sekitar 60 - 90 meter.

Akibatnya, hanya ada kurang dari 500 kapal yang melintas pada tahun pertama pengoperasian Terusan Suez.

Pada 1875, Inggris menjadi pemegang saham terbesar Suez Canal Company, setelah membelinya dari Perwakilan Kerajaan Ottoman di Mesir.

Pasukan Mesir menyeberangi Terusan Suez pada Perang Yom Kippur 1973 melawan Israel. Sebagai jalur strategis, Terusan Suez sempat diperebutkan sejumlah negara (Wikimedia Commons)

Tahun berikutnya, perusahaan tersebut mulai melakukan peningkatan kapabilitas besar- besaran dan setelah itu kanal tersebut segera berkembang menjadi jalur pelayaran paling ramai di dunia.

Pada 1882, Inggris menyerang Mesir dan memulai pendudukan panjang di wilayah tersebut. Hingga pada 1936, ketika penandatanganan The Anglo-Egyptian Treaty dilakukan, menjadikan Mesir merdeka dari Inggris.

Meski begitu, Inggris tetap mempertahankan cengkeramannya pada Terusan Suez.

Memasuki Perang Dunia II, Mesir kemudian mendesak presensi Inggris dari zona Terusan Suez.

Pada Juli 1956, Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser menasionalisasi kanal tersebut dengan harapan mampu menetapkan tarif lalu lintas kapal di kanal tersebut.

Sebagai respons, Israel menyerang Terusan Suez pada akhir Oktober, disusul tentara Inggris dan Prancis yang mendarat pada awal November. Ketiganya efektif menduduki zona kanal tersebut.

Namun, di bawah tekanan PBB, Inggris dan Prancis memutuskan untuk mengundurkan diri pada Desember, disusul Israel berangkat pada Maret 1957. Pada bulan itu, Mesir menguasai kanal tersebut dan membukanya kembali untuk lalu lintas komersial.

10 tahun kemudian, Mesir menutup kanal lagi pada Perang Enam Hari yang menandai pendudukan Israel di Semenanjung Sinai.

Selama delapan tahun ke depan, Terusan Suez, menjadi garis pertempuran terdepan tentara Mesir dan Israel.

Pada 1975, Presiden Mesir Anwar El-Sadat membuka kembali Terusan Suez sebagai isyarat perdamaian setelah melakukan dialog dengan Israel.

Kini, di bawah kelola Suez Canal Authority (SCA) Mesir, rata-rata 50 kapal bermuatan ratusan ton barang menavigasi Terusan Suez setiap harinya.

Selain itu, pada tanggal yang sama, tahun 2003, aktor sekaligus mantan atlet bodybuilder, Arnold Schwarzenegger disumpah sebagai gubernur ke-38 untuk negara bagian California beribukota di Sacremento.

Schwarzenegger merajai bintang Hollywood pada tahun 1980-an dengan membintangi film aksi Conan the Barbarian dan The Terminator.

Sementara itu pada 17 November 2013, Tatarstan Airlines Penerbangan 363 mengalami kecelakaan di Bandara Kazan, Rusia. Tragedi itu menewaskan lima puluh orang.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya