Kapal Selam Argentina yang Hilang Diduga Mendadak Mengirim Sinyal

Kapal selam Argentina yang dilaporkan menghilang di lautan beberapa hari lalu, diduga mendadak mengirim sinyal kepada militer.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 19 Nov 2017, 15:00 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2017, 15:00 WIB
Kapal selam Argentina ARA San Juan (Wikimedia Commons)
Kapal selam Argentina ARA San Juan (Wikimedia Commons)

Liputan6.com, Buenos Aires - Kapal selam Argentina yang dilaporkan menghilang di lautan beberapa hari lalu, diduga mendadak mengirim sinyal kepada militer Negeri Tango. Kabar itu disampaikan oleh pihak Kementerian Pertahanan Argentina pada 19 November 2017.

Sinyal dadakan yang berkisar antara 4 hingga 36 detik itu ditangkap oleh beberapa pangkalan militer dalam periode waktu yang sporadis antara 10.52 - 15.42 pada Sabtu 18 November. Demikian seperti dikutip dari CNN, Minggu (19/11/2017).

Meski begitu, tidak ada jalinan komunikasi antara pengirim sinyal tersebut dengan para pangkalan militer Argentina.

Usai sinyal dadakan itu, militer Argentina berencana akan berkolaborasi dengan firma komunikasi satelit berbasis di Amerika Serikat untuk menentukan lokasi asal sinyal itu berada.

Harapannya, sambil menyelam minum air, militer Negeri Tango turut dapat menemukan lokasi kapal selam yang telah menghilang selama tiga hari itu.

Kapal Selam ARA San Juan dan 44 awaknya melakukan perjalanan melalui Samudera Atlantik dari Kepulauan Tierra Del Fuego, Argentina selatan ke pelabuhan asalnya di Mar del Plata. Kapal tersebut dijadwalkan tiba di tempat tujuan pada Minggu 19 November 2017.

Sebelum dilaporkan hilang, ARA San Juan terakhir terlihat di Teluk San Jorge pada Rabu 15 November 2017, beberapa ratus kilometer di lepas pantai wilayah Patagonia, Argentina selatan dan hampir separuh jalan menuju destinasi akhir.

Angkatan Laut Argentina mengatakan bahwa pihaknya memerintahkan semua stasiun komunikasi terestrial di sepanjang pantai selatan untuk memperluas komunikasi dan mendengarkan semua kemungkinan frekuensi kapal selam.

Sementara itu, AL Amerika Serikat mengatakan berencana untuk membantu proses pencarian dengan mengerahkan pesawat multi-misi maritim Boeing P-8 Poseidon.

Badan Antariksa AS juga berencana untuk ikut menyingsikan lengan baju dengan mengerahkan pesawat multi-misi maritim Lockheed-Martin P-3 Orion. Juru bicara NASA mengatakan bahwa pesawat itu sudah beradi di Argentina.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya