Liputan6.com, Melbourne - Dua orang ditangkap setelah sebuah mobil yang tak terkendali menabrak kerumunan pejalan kaki di Melbourne, Australia.
Dikutip dari CNN, Kamis (21/12/2107), polisi menyebut insiden yang terjadi pada pukul 16.30 waktu setempat itu sebagai tindakan yang disengaja.
Peristiwa yang melukai belasan orang itu terjadi di Flinders Street di antara Elizabeth and Swanston St, jalan yang terletak di kawasan sentra bisnis terpadu Melbourne.
Advertisement
Meski tersangka telah ditahan, juru bicara Kepolisian Victoria mengatakan kepada awak media bahwa terlalu dini untuk menentukan apa motif di balik peristiwa itu.
Baca Juga
Polisi menyarankan agar orang-orang menjauh dari apa yang mereka sebut "Tempat Kejadian Perkara (TKP)".
Dalam sebuah pernyataan, Ambulance Victoria menyebut bahwa petugas paramedis membawa 13 korban luka ke rumah sakit terdekat dan dua orang lainnya dirawat di tempat kejadian. Juru bicara kepolisian mengatakan kepada wartawan, beberapa dari mereka yang terluka berada dalam kondisi kritis.
Di antara korban luka dalam insiden di Melbourne itu, terdapat seorang anak usia pra-sekolah yang dibawa ke rumah sakit dan mengalami cedera kepala.
Penuturan Saksi Mata
Pemilik Walkers Donut di Elizabeth Street, Jim Stoupas, mengatakan bahwa ia melihat SUV yang melaju sekitar 100 km per jam di Flinders Street.
"Mobil itu menabrak kerumunan," ujar Stoupas.
"Kami mendengar bunyi dan melihatnya dan kami mendengar suara kencang dan orang-orang berlarian. Banyak pengunjung di toko kami dan mereka trauma," imbuh dia.
Stoupas mengatakan, polisi tiba segera dan banyak petugas masih berada di tempat kejadian.
Saksi lain, Cameron Von Borstel, mengatakan bahwa ia awalnya berpikir bahwa sebuah mobil menabrak trem saat ia mendengar bunyi keras dari arah Flinders Street.
"Aku pergi ke tempat kejadian untuk melihat apa yang terjadi, di sana aku melihat sekitar dua atau tiga orang terbaring diam di jalan, dan orang-orang pun membantu," ujar Von Borstel.
Advertisement
Australia dan Ancaman Teror
Pada Juni 2017, pemerintah memasang blok beton di sepanjang sisi jalan kota Melbourne setelah sejumlah serangan teror yang melibatkan kendaraan terjadi di banyak negara Eropa.
Sementara itu, pada Desember 2016, Polisi Australia mengumumkan bahwa mereka telah menggagalkan rencana peledakan bom di sekitar pusat kota Melbourne saat Natal, termasuk di Stasiun Flinders Street.
Insiden tersebut terjadi hampir satu tahun setelah enam orang tewas saat sebuah mobil menabrak pejalan kaki di sepanjang Bourke Street Mall, Melbourne.
Meski demikian, polisi mengatakan kejadian tersebut tak terkait dengan teror.