Menghina Bos Narkoba, Bintang Medsos Meksiko Tewas Ditembak

Usai mengunggah video menghina bos narkoba, Juan Rosales -- bintang media sosial asal Meksiko -- tewas ditembak pria bersenjata.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 23 Des 2017, 16:15 WIB
Diterbitkan 23 Des 2017, 16:15 WIB
Tembak Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Liputan6.com, Mexico City - Juan Luis Lagunas Rosales lahir di negara bagian Sinaloa di Meksiko, tanah suci dunia narkoba yang sempat menjadi wilayah kekuasaan bos kartel ternama, Joaquin 'El Chapo' Guzman.

Rosales kecil tumbuh tanpa pernah mengenal ayahnya. Ibu Rosales pun meninggalkannya bersama sang nenek sejak masih belia.

Pada usia 15 tahun, Rosales pergi meninggalkan tanah kelahirannya, tanpa menamatkan pendidikan menengah atas. Kemudian ia hijrah ke Culiacan.

Demi menyambung hidup, Rosales muda bekerja sebagai pencuci mobil.

Namun, meledaknya jagad maya membuat pria asal Sinaloa itu beralih mata pencaharian.

Memanfaatkan beragam platform media sosial -- terkhusus situs berbagi video -- warganet semakin familiar dengan Rosales yang dikenal dengan nama "El Pirata de Culiacan (Bajak Laut dari Culiacan)" di dunia maya.

Rosales mulai terjun ke dunia gemerlap pesta di Culiacan dengan hinggap dari satu pesta ke pesta lain. Sebuah upaya untuk menaikkan status publisitasnya di dunia maya.

Aktivitasnya khasnya yakni meneguk sejumlah gelas minuman beralkohol hingga mabuk berat. Sesekali ia pingsan menenggak 'si anggur merah'.

Dan pada hampir di seluruh kesempatan, rutinitas Rosales itu selalu terekam mata kamera, diunggah ke jagad maya dan kemudian viral.

Beberapa tahun berlalu, Si Bajak Laut dari Culiacan menjadi sensasi situs berbagi video ternama.

Pada usia 17 tahun, remaja itu telah mengumpulkan lebih dari satu juta pengikut di Facebook dan 300.000 lainnya di Instagram. Ketenarannya di media sosial juga menghasilkan banyak berita, tampil di video musik dan berbagai acara promosi produk.

Ketenaran membuat si remaja kelahiran Sinaloa itu lupa daratan.

Ia bermabuk-mabuk ria (padahal, batas usia legal untuk meminum alkohol di Meksiko adalah 18 tahun). Menato tubuhnya. Berpose dengan sepucuk senjata api, seorang perempuan tanpa busana dan mobil mewah.

Rosales jumawa. "Aku kaya, tak terkalahkan," mungkin terbesit dalam pikirannya.

Singkat kata, Rosales hidup di dunia yang hanya dapat dimimpikan oleh remaja lainnya.

Namun, di balik gaya hidup mewah itu semua, banyak yang melupakan bahwa Rosales sesungguhnya hanya anak-anak (Konvensi Hak Anak PBB menetapkan, 18 tahun ke bawah adalah rentang usia anak secara universal).

Namun di Meksiko -- khususnya di Sinaloa -- tak peduli dewasa, remaja, atau anak-anak. Jika melakukan aksi macam-macam terhadap figur ternama kartel narkoba, maka bisa berujung nestapa.

Itulah yang diduga menjadi nasib dari Rosales.

Dalam salah satu video viral terbarunya (diduga rilis pada Desember 2017), Rosales yang dalam kondisi mabuk, terekam mata kamera melontarkan lelucon kotor bernada menghina untuk ditujukan kepada Nemesio Ocegera Cervantes alias 'El Mencho'.

El Mencho kebetulah merupakan salah satu bos ternama kartel narkoba, New Generation dari Jalisco, Meksiko.

Pemerintah Amerika Serikat juga memasukkan nama El Mencho dalam daftar 'bos narkoba paling berbahaya' versi Negeri Paman Sam.

Dalam video viral tersebut, Rosales berkata, "El Mencho, a mí me pela la verga!"

Artinya, "El Mencho, kau bisa menguliti alat kelaminku!", dengan maksud untuk meledek dan menghina.

Pepatah pernah mengatakan, "Mulut-mu, Harimau-mu." Apa yang diutarakan oleh Rosales ternyata memiliki konsekuensi yang mematikan.

Berikut videonya:

 

Diberondong 18 Butir Timah Panas

Bos Kartel Narkoba Meksiko El Chapo Diekstradisi ke AS
Bos Kartel Narkoba Meksiko El Chapo Diekstradisi ke AS (AFP)

Pada Senin, 18 Desember 2017, saat Rosales dan handai taulan tengah berpesta di bar di Jalisco, sekelompok pria bersenjata menerobos masuk bar tersebut dan mulai menembaki 'si Bajak Laut dari Culiacan'.

Sekitar 15 - 18 butir peluru bersarang di tubuh Rosales, kata Jaksa Agung Wilayah Jalisco, Sanchez Jimenez kepada awak media Meksiko.

Jaksa belum menentukan identitas atau motif orang yang bertanggung jawab di balik serangan tersebut.

Namun, otoritas mengonfirmasi bahwa mereka sedang menyelidiki kemungkinan hubungan penembakan tersebut dengan rekaman penghinaan Rosales terhadap El Mencho yang baru-baru ini beredar.

Seberbahaya Itukah, El Mencho?

El Mencho adalah salah satu orang terakhir yang ingin disinggung oleh publik Meksiko.

Kartelnya, New Generation, relatif baru bergabung dalam dunia produksi dan peredaran obat-obatan terlarang kurang dari satu dekade yang lalu. Anggota mereka berasal dari sisa-sisa kartel lain -- seperti Milenio.

New Generation menghasilkan uang dengan menjual senjata api, mencuri bensin (dalam jumlah besar tentunya), pemerasan dan penculikan, kata jurnalis The Washington Post pada 2015 lalu.

Saat ini, New Generation menjadi salah satu kartel yang berpotensi meraksasa dengan cepat di Meksiko, juga dunia.

Kelompok itu juga telah dikaitkan dengan ribuan kasus pembunuhan, tulis Rolling Stone. Banyak di antara mereka secara khusus dilacak atas kaitannya dengan El Mancho -- yang diketahui merupakan seorang mantan perwira polisi.

 

Refleksi Negatif Gemerlap Dunia Media Sosial?

20170120-Gembong-Narkoba-Meksiko-Joaquin-El-Chapo-Guzman-AFP
Gembong narkoba asal Meksiko, Joaquin "El Chapo" Guzman dikawal ketat jelang diekstradisi ke New York, di Ciudad Juarez, Meksiko, (19/1). Guzman adalah pemimpin kartel Sinaloa yang sering mengirim narkotika ke AS. (AFP Photo/Mexican Interior Ministry)

Kematian Rosales terjadi dalam tahun paling berdarah di Meksiko. Dalam 10 bulan pertama tahun 2017, tercatat telah terjadi sekitar 20.878 pembunuhan di seluruh Negeri Aztec.

Memang jelas berbahaya. Namun, segelintir orang yang tak peka dan bijak terhadap kondisi terhangat di wilayahnya, justru semakin memperparah situasi, serta membahayakan diri mereka sendiri dan orang lain.

Mereka yang tak peka dan bijak itu adalah para pendamba ketenaran di jagad maya.

Media Meksiko, Univision menulis artikel bahwa kematian Rosales merupakan refleksi negatif atas budaya gemerlap para pendamba ketenaran jagad raya.

Kebanyakan dari mereka melampaui batas demi menggapai ketenaran itu. Dan hingga satu titik, kematian mereka -- seperti yang terjadi pada Rosales -- justru menjadi hal yang dikenang oleh banyak orang, bukan aksi publisitas seperti yang rutin mereka lakukan.

"Bahkan (aksi) Rosales justru hanya meninggalkannya 'musuh, daging dan darah'," tulis Univision.

Peristiwa nahas itu juga dapat dijadikan untuk mengkritik entitas yang memanfaatkan -- terlampau jauh -- publisitas orang-orang seperti Rosales. Yakni, para musisi, promotor, perusahaan pemasaran, yang justru semakin menyulut dan mempromosikan gaya hidup negatif para pendamba ketenaran media sosial.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya