India Klaim Sukses Lakukan Tes Rudal Balistik Antarbenua

India mengklaim telah berhasil melakukan uji coba rudal balistik antar benua pada Kamis, 18 Januari 2018 pagi waktu setempat.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 18 Jan 2018, 20:57 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2018, 20:57 WIB
Misil balistik India ICBM Agni-V yang tengah diarak di New Delhi pada 2013 (AFP)
Misil balistik India ICBM Agni-V yang tengah diarak di New Delhi pada 2013 (AFP)

Liputan6.com, New Delhi - Pemerintah India mengklaim telah berhasil melakukan uji coba rudal balistik antar benua (ICBM) pada Kamis, 18 Januari 2018 pagi waktu setempat.

ICBM bernama Agni-V itu diluncurkan dari Pulau Abdul Kalam, yang terletak dari lepas pantai timur Negara Bagian Odisha sekitar pukul 09.53 pagi waktu setempat. Demikian seperti dilansir CNBC (18/1/2018).

Kementerian Pertahanan India mengatakan bahwa tes tersebut merupakan 'dorongan besar' bagi kemampuan pertahanan negara tersebut.

"India telah sukses melakukan tes peluncuran misil ICBM Agnis-V yang mampu menjangkau sasaran sejauh 5.000 km pada hari ini. Misil berkanister buatan India itu, yang memiliki tiga tahap propulsi, ditembakkan dari Pulau Abdul Kalam, lepas pantai Odisha," papar Menhan India Raksha Mantri lewat akun Twitter resminya, @DefenceMinIndia pada 17 Januari, pukul 11.44 waktu setempat.

Rudal yang sama -- yang diduga mampu membawa hulu ledak nuklir -- telah diuji sebanyak lima kali oleh pemerintah India selama enam tahun terakhir.

Tes terakhir kali dilakukan pada Desember 2016. Kala itu, uji coba tersebut memicu kegusaran dari dua seteru India di kawasan, China dan Pakistan.

 

India Punya 120 -130 Hulu Ledak Nuklir?

Ilustrasi rudal
Ilustrasi rudal (iStock)

Sebelumnya, lembaga think-tank yang menerima dana dari pemerintah Amerika Serikat, The Federation of American Scientist memperkirakan bahwa India memiliki sekitar 120 hingga 130 hulu ledak nuklir dalam gudang senjata.

Sementara itu, China diyakini memiliki sekitar 270 buah. Sedangkan persediaan militer Pakistan diperkirakan berjumlah sekitar 130 hingga 140 buah.

Pakistan telah berulang kali menyatakan keprihatinannya atas pengembangan ICBM di India.

Shailesh Kumar, analis senior untuk Asia di Eurasia Group, menulis dalam sebuah posting blog pada hari Jumat bahwa prioritas terbesar Pakistan adalah "membawa India turun dari egoisme-nya".

Di sisi lain, Kumar mengatakan bahwa AS memiliki ketertarikan alami untuk, "Membangun India sebagai kekuatan regional untuk melawan China. (Washington) juga telah mengembangkan kemitraan strategis AS - India, serta melengkapi New Delhi dengan teknologi pertahanan terbaru."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya