Liputan6.com, New York - Ivanka Trump dijadwalkan hadir dalam penutupan Olimpiade Musim Dingin 2018 pada 25 Februari, di Pyeongchang, Korea Selatan.
Kedatangan Ivanka Trump dianggap sebagai bentuk "balasan" atas kehadiran adik perempuan Kim Jong-un, Kim Yo-jong, pada pembukaan Olimpiade.
Baca Juga
Menurut laporan, nantinya Ivanka Trump akan bertatap muka dengan petinggi Korea Utara, Jenderal Kim Yong-chol. Sementara itu, Gedung Putih mengatakan bahwa kehadiran Ivanka pada penutupan Olimpiade adalah titah langsung dari sang ayah, Donald Trump.
Advertisement
"Presiden (Donald Trump) meminta anak perempuan tertuanya -- yang juga menjadi penasihat utamanya -- untuk pergi ke Pyeongchang, memimpin sebuah delegasi tingkat tinggi," kata pejabat Gedung Putih, dilansir The Guardian, Kamis (22/2/2018).
Ivanka Trump -- yang menggeluti dunia bisnis -- akan datang bersama juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders. Pejabat yang enggan disebutkan namanya itu juga menyatakan bahwa Ivanka Trump adalah penggemar olahraga musim dingin.
Di satu sisi, Korea Utara akan mengirim delapan delegasi yang dipimpin oleh Kim Yong-chol, kata Kementerian Unifikasi Seoul melalui sebuah pernyataan.
Ivanka Trump juga dijadwalkan menghadiri jamuan makan malam dengan Presiden Moon Jae-in dan seluruh delegasi Korea Utara pada hari Jumat. Namun seorang pejabat pemerintahan senior mengesampingkan kemungkinan pertemuan Ivanka dan pejabat dari Korea Utara.
Sebelumnya, pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un mengirim adik perempuannya, Kim Yo-jong, untuk menghadiri upacara pembukaan Olimpiade, 9 Februari 2018. Di sana dia bertatap muka dengan Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence.
Dalam kunjungannya, Kim Yo-jong juga memberikan undangan -- yang merupakan amanah Kim Jong-un -- kepada Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, untuk menghadiri sebuah pertemuan puncak di Pyongyang, ibu kota Korea Utara.
Olimpiade Ajang Diplomasi
Korea Selatan berupaya untuk menjadikan Olimpiade Pyeongchang sebagai ajang diplomasi antara Korea Utara dan Amerika Serikat, setelah ketegangan sempat memuncak tahun lalu, saat Kim Jong-un melakukan uji coba rudal balistiknya dan mengancam Donald Trump.
Moon Jae-in -- yang tidak segera menerima undangan untuk pergi ke Korea Utara -- mencoba untuk memanfaatkan pertandingan olahraga kelas dunia ini dengan menyebutnya "Olimpiade Perdamaian".
Ia bermaksud untuk meredakan ketegangan dan membuka pintu dialog antara Pyongyang dan Washington.
Sebetulnya, undangan Kim Jong-un itu membuat Moon Jae-in berada dalam posisi sulit, karena ia telah berjanji menjalin hubungan baik dengan Korea Utara. Sedangkan AS tetap memilih untuk menjaga jarak dengan Pyongyang.
Meski di mata masyarakat hubungan Korea Selatan dan Korea Utara dianggap membaik, para ahli memperingatkan bahwa ketegangan yang mendasari hubungan keduanya belum hilang.
Saat pembukaan Olimpiade, Mike Pence, Kim Yo-jong, dan Kim Yong-nam duduk berdekatan, tetapi ketiganya sama sekali tak saling menyapa atau berbicara sepatah kata pun.
Pence pun tetap duduk saat atlet Korea Utara dan Selatan pawai bersama dengan mengibarkan Bendera Unifikasi dalam pembukaan tersebut. Ia juga memilih untuk tak menghadiri makan malam dengan delegasi Korea Utara.
Melalui Twitter, Mike Pence menegaskan kembali pandangan skeptisnya soal isyarat rekonsiliasi Korea Utara.
"Amerika Serikat tidak akan membiarkan permainan propaganda oleh rezim Korea Utara tak ditentang di panggung dunia. Dunia TIDAK bisa menutup mata terhadap penindasan dan ancaman rezim Kim Jong-un," tulis Mike Pence.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement