Kasur Picu Kebakaran Sel di Venezuela, 5 Tahanan Tewas

Kebakaran dilaporkan terjadi di sel tahanan kantor polisi di Carabobo, Venezuela.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 29 Mar 2018, 10:59 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2018, 10:59 WIB
Ilustrasi alat pemadam kebakaran
Ilustrasi kebakaran (iStock)

Liputan6.com, Carabobo - Kebakaran melanda sebuah kantor polisi di Kota Valencia, Negara Bagian Carabobo, Venezuela. Sedikitnya lima narapida tewas dalam sel tahanan di sana.

Beberapa laporan media Venezuela menyebutkan bahwa puluhan tahanan kemungkinan meninggal karena menghirup asap beracun akibat kebakaran tersebut. Kendati demikian, belum dapat dipastikan jumlah korbannya.

Seperti dikutip dari BBC, Kamis (29/3/2018), api dilaporkan muncul setelah tahanan ricuh dan membakar kasur untuk kabur dari tahanan.

Sementara itu, petugas kemudian menggunakan gas air mata untuk membubarkan sanak keluarga yang mengepung kantor polisi dan mencoba menerobos masuk.

Pejabat salah satu negara bagian Venezuela, Jesus Santander, mengonfirmasi bahwa ada seorang polisi ditembak. Ia juga mengatakan bahwa pemadam kebakaran telah berhasil menjinakkan kobaran api.

Santander menuturkan bahwa kini dokter forensik tengah mengevaluasi jumlah korban meninggal.

 

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Kebakaran Serupa

Ilustrasi Kebakaran
Ilustrasi Kebakaran (iStockphoto)​

Sebelumnya pada September 2015, sebanyak 17 orang dilaporkan tewas terpanggang akibat kebakaran di salah satu penjara di Lembaga Pemasyarakatan Venezuela Tengah Tocuyito, Negara Bagian Carabobo. Sementara, 11 orang lainnya terluka.

Menurut keterangan Kejaksaan Tinggi Venezuela, korban tewas terdiri dari delapan perempuan dan sembilan laki-laki. Sampai saat ini, Otoritas Venezuela belum merilis penyebab dari kebakaran tersebut.

Meski belum ada pernyataan resmi penyebab kebakaran, beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat Venezuela telah mengeluarkan laporan terkait insiden tersebut. Dari keterangan Lembaga HAM, Window to Freedom, si jago merah  mengamuk akibat kerusakan pada jaringan listrik.

"Ini akibat kelalain pihak berwenang. Mereka tidak membuat kondisi penjara memadai," ucap Direktur Window to Freedom, Carlos Nieto, pada 1 September 2015.

Bukan hanya itu, Nieto mengungkap kondisi penjara di Venzuela sudah harus diperbaiki. Sebab, banyak penjara yang kelebihan kapasitas narapidana.

Dia menyebut, jumlah narapidana yang ada di negara ini sekitar 55 ribu orang. Sementara penjara hanya dapat menampung sepertiga dari estimasi tersebut.

Kerusuhan serta tindak kejahatan yang berujung kematian di penjara merupakan hal umum di Venzuela. Data dari beberapa LSM internasional menyebut peredaran senjata dan narkotika di dalam penjara merupakan pangkal dari masalah ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya