Liputan6.com, Algiers - Kabar duka datang dari industri dirgantara. Sebuah pesawat militer buatan Rusia jatuh di dekat pangkalan udara Boufarik, dekat Aljazair, pada hari ini. Sedikitnya 181 orang dilaporkan tewas.
Dikutip dari Al Jazeera, Rabu (11/4/2018), pesawat Ilyushin Il-76 dikabarkan jatuh di dekat pangkalan udara Boufarik, di luar Algiers, ibu kota Aljazair. Pesawat ini membawa sejumlah pasukan militer.
Situs berita lokal Algerie24 mengatakan, pesawat itu menuju ke Kota Bechar yang berada di Aljazair barat. Beberapa foto yang diunggah di Twitter menunjukkan asap tebal mengepul dari lokasi kecelakaan. Terlihat beberapa orang bergegas untuk membantu.
Advertisement
🔴#DIRECT 🔴 #AlgérieL'avion militaire était à destination de Béchar et s'est écrasé quelques minutes après son décollagehttps://t.co/Uxe6HUFi4X pic.twitter.com/LZpTKEDszH
— Algérie24 (@Alg24net) April 11, 2018
Kecelakaan pesawat kali ini dicap sebagai insiden terparah di Aljazair sejak 2003, ketika jet Air Algerie jatuh tak lama setelah tinggal landas dari Tamanrasset dan menewaskan 102 orang.
Pada tahun 2014, lebih dari 70 personel militer yang sedang tidak bertugas -- beserta anggota keluarga mereka -- dinyatakan tewas saat pesawat C-130 yang ditumpangi menabrak gunung Djebel Fertas, sesaat sebelum mendarat di utara Constantine.
Pada Desember 2012, dua jet militer yang sedang melakukan operasi pelatihan rutin bertabrakan di udara dekat Tlemcen, di barat laut Aljazair, menewaskan pilot kedua pesawat nahas itu.
Sebulan sebelumnya, sebuah pesawat angkut militer CASE C-295 twin-turboprop, yang membawa muatan kertas untuk pencetakan uang di Aljazair, jatuh di Prancis selatan.
Pesawat itu membawa lima tentara dan seorang wakil dari bank sentral Aljazair. Tidak ada yang selamat.