Liputan6.com, Seoul - Sebuah balon udara di pulau resor terkenal Korea Selatan, Jeju mengalami kecelakaan pada Kamis pagi waktu setempat. Satu orang tewas dan belasan turis terluka akibat insiden tersebut.
"Balon itu membawa 12 penumpang dan seorang pilot yang menderita cedera kepala dan kemudian dinyatakan tewas," kata polisi seperti dikutip dari Asia One, Kamis (12/4/2018).
Baca Juga
Pihak kepolisian Korea Selatan kini tengah menyelidiki penyebab kecelakaan itu.
Advertisement
Dalam foto-foto yang beredar, terlihat balon udara dalam kondisi kempis menutupi sejumlah pohon di hutan Pulau Jeju, Korea Selatan. Sementara keranjang yang biasa diisi penumpang tergeletak di tanah.
"Sepertinya balon udara itu entah bagaimana jatuh dengan cepat dan menabrak pohon-pohon," kata kantor berita Korea Selatan Yonhap mengutip seorang pekerja penyelamat yang tak disebutkan namanya.
"Semua penumpang, 12 orang, mengalami luka ringan dan mendapat perawatan di rumah sakit," tutur salah satu polisi.
Pulau Jeju merupakan tujuan liburan terkenal bagi warga Korea Selatan serta wisatawan Tiongkok. Tercatat lebih dari 15 juta orang mengunjungi pulau itu tahun 2017 lalu.
Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Kecelakaan Balon Udara di Mesir
Kecelakaan serupa pernah terjadi di Mesir. Kala itu sebuah balon udara yang mengangkut 20 penumpang terbawa angin kencang di dekat kawasan kota kuno Luxor di Mesir pada 5 Januari 2018 pagi waktu setempat.
Kecelakaan tersebut mengakibatkan seorang turis asal Afrika Selatan tewas dan 12 orang lainya luka parah.
Menurut Asisten Menteri Kesehatan Republik Mesir, Sharif Wadie, kecelakaan tersebut disebabkan oleh angin kencang yang tiba-tiba muncul ketika rombongan turis tengah menikmati momen matahari terbit dari dalam balon udara.
Disebutkan pula bahwa kecelakaan tersebut sempat melontarkan percikan api ke darat dan mengenai beberapa orang yang mulai memadati kawasan wisata paling terkenal di Mesir itu.
Kecelakaan balon udara telah terjadi beberapa kali di Mesir. Pada 2013, sebanyak 19 orang tewas ketika sebuah balon udara terbakar sesaat setelah lepas landas. Kecelakaan serupa juga terjadi pada 2016, ketika 22 turis asal Tiongkok mengalami luka-luka setelah balon udara yang ditumpanginya gagal mendarat dengan sempurna.
Sejak saat itu, pemerintah Mesir pun mewajibkan aktivitas penerbangan balon udara dipantau menggunakan kamera. Selain itu, pemerintah Mesir juga melarang balon udara untuk terbang di ketinggian kurang 2.000 meter karena berpotensi terkena hembusan angin kencang.
Advertisement