Liputan6.com, Paris - Sebuah museum di wilayah selatan Prancis, baru saja menyadari bahwa lebih dari setengah koleksi benda seninya, merupakan barang palsu.
Temuan mencengangkan itu diumumkan ke publik pada akhir pekan lalu, dan membuat kericuhan tidak hanya di kalangan warga Prancis, melainkan juga para pencinta seni.
Dikutip dari The Straits Times pada Senin (30/4/2018), Musée Etienne Terrus -- nama museum tersebut -- didedikasikan untuk mengenang eksistensi Etienne Terrus, seorang seniman lokal yang dikenal luas sebagai pelopor visual surealis.
Advertisement
Baca Juga
Museum yang berlokasi di kota Perpignan ini sempat mengalami renovasi besar-besaran selama hampir dua tahun terakhir, sebelum kembali resmi dibuka pada Jumat, 27 April 2018.
Namun, Eric Forcada, seorang sejarawan seni yang diundang untuk melakukan kurasi ulang, menemukan kejanggalan pada sekitar 80 lukisan yang dimiliki museum tersebut.
Forcada menemukan 60 persen di antara kedelapan puluh lukisan itu terbukti benar-benar palsu.
"Etienne Terrus adalah pelukis besar Elne. Dia adalah bagian dari komunitas (warga), dia adalah pelukis kami," kata Wali Kota Yves Barniol pada hari Jumat.
"Mengetahui bahwa orang telah mengunjungi museum dan melihat koleksi yang kebanyakan palsu, sangatlah buruk. Ini adalah bencana bagi kota ini," lanjut Barniol.
Akibat terkuaknya skandal di atas, museum tersebut terpaksa ditutup kembali hingga waktu yang belum ditentukan.
"Kami akan memastikan kejadian memalukan ini tidak terulang di kemudian hari, sehingga publik dapat mengapresiasi karya seni sebagaimana mestinya," imbuhnya.
Simak video pilihan berikut:
82 Karya Seni Terindikasi Palsu
Forcada mengatakan bahwa dia telah melihat langsung, sebagian besar karya itu palsu. "Pada satu lukisan, tanda tangan tinta terhapus ketika saya menyentuhnya perlahan, menggunakan sarung tangan putih."
Dia memperingatkan atase budaya di kawasan itu segera mempertemukan para ahli panel, untuk mengonfirmasi temuannya.
Dari total 140 benda seni yang dikoleksi, Focada memastikan sebanyak 82 di antaranya terindikasi palsu. Rinciannya adalah 66 lukisan dinyatakan tidak asli secara total, dan 16 karya lainnya memiliki sebagian tanda-tanda palsu pada permukaan kanvasnya.
Forcada mengatakan bahwa sebelum skandal tersebut terungkap, rata-rata harga satu buah lukisan karya Etienne Terrus bisa terjual hingga 15.000 euro, atau sekitar Rp 252 juta.
Adapun berbagai karya visual yang warnanya disapukan melalui medium cat air, diperkirakan mampu terjual hingga 2.000 euro atau sekitar Rp 33,6 juta per satu koleksi.
Sementara itu, Wali Kota Barniol bersikeras akan terus melakukan penyelidikan, hingga menemukan titik terang siapa oknum yang bertanggung jawab terhadap skandal tersebut.
Advertisement