Sesosok Bayangan Muncul dari Museum di China, Hantu?

Liputan6.com, Beijing - Sebuah museum di China mengklaim bahwa sesosok bayangan misterius muncul dari salah satu ruang pameran mereka. Bayangan itu disebut-sebut telah menampakkan diri sejak awal Januari 2018 dan kerap menampakkan diri pada malam hari.

Menurut keterangan dari kurator dan staf The Laowantong Museum di distrik Futian, Shenzhen, China, bayangan itu seolah-olah keluar dari dalam tanah di ruangan pameran perunggu. CCTV merekam fenomena penampakan tersebut.

Chen Haowen, kurator museum, mengatakan kepada Shenzhen News, mereka telah mengubah semua kamera keamanan pengawas menjadi kamera inframerah sejak bayangan itu muncul untuk kali pertamanya.

"Bayangan, garis dan bulu hanya muncul di area pameran perunggu dan tidak bisa dilihat dengan mata telanjang kami. Wujud tersebut menjadi lebih jelas setelah kita mengganti kamera," kata Chen, dilansir Daily Mail, Selasa (9/1/2018).

Dalam rekaman kamera infra merah museum, strip putih dan bulu berbentuk butiran salju muncul dari ruangan tersebut sekitar pukul 11 ​​malam waktu setempat. Chen menambahkan, asap putih dan bulu itu muncul dari perunggu dan lantai.

Mengira hal tersebut masih bisa dijelaskan secara logika, staf dari museum yang terletak di China tenggara itu lalu melakukan tes.

Mereka meminta salah satu rekannya untuk menyalakan sebatang rokok di ruangan itu. Tapi ternyata, asap rokok tidak bisa dilihat di kamera.

Simak videonya di bawah ini:

Seorang profesor universitas setempat mengatakan bahwa tidak ada penjelasan ilmiah mengenai kemunculan bayang-bayang itu atau kehadirannya di depan kamera infra merah.

Profesor Wang Qingguo, yang bekerja di Departemen Kimia di Universitas Shenzhen mengatakan kepada wartawan bahwa penampakan tersebut tidak berkaitan dengan fosfor putih.

Fosfor putih adalah zat yang biasa muncul di kuburan. Namun, museum itu tidak dibangun di lokasi makam. Profesor Wang percaya bayang-bayang misterius itu muncul karena faktor suhu dan kelembaban ruang pameran.

Sedangkan Chen berharap publik bisa membantu memberikan penjelasan ilmiah mengenai fenomena misterius tersebut.