Belasan Agen FBI yang Bertugas saat Tragedi 9/11 Meninggal karena Kanker

Bagi ratusan karyawan FBI, peringatan tragedi teror 9/11 memperbesar kecemasan yang menghantui mereka dari 2001 hingga hari ini.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 13 Sep 2018, 08:01 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2018, 08:01 WIB
Manhattan, Kota New York pada saat tragedi 11 September 2001. Di kejauhan, asap yang mengepul bersumber dari menara kembar World Trade Center sehabis dihantam dua pesawat, yang membuat kedua gedung runtuh (AP PHOTO)
Manhattan, Kota New York pada saat tragedi 11 September 2001. Di kejauhan, asap yang mengepul bersumber dari menara kembar World Trade Center sehabis dihantam dua pesawat, yang membuat kedua gedung runtuh (AP PHOTO)

Liputan6.com, Washington DC - Bagi ratusan karyawan FBI, peringatan tragedi teror 9/11 memperbesar kecemasan yang menghantui mereka dari 2001 hingga hari ini.

Sejumlah penanggap pertama FBI dan mereka yang terlibat dalam penanganan atas serangan teror terburuk dalam sejarah AS itu telah didiagnosis dengan penyakit kanker yang mengancam jiwa.

Pihak FBI, dokter dan ahli kesehatan mengatakan para korban terpapar racun dari asap, debu dan bahan kimia di lokasi kecelakaan sebagai penyebab kanker tersebut.

Pada peringatan 17 tahun serangan pada Selasa, 11 September 2018, 15 agen FBI pertama 9/11 yang menanggapi insiden itu, didiagnosis mengidap kanker. Tiga dari mereka baru didiagnosis dalam enam bulan terakhir.

Mendiang Robert Roth adalah salah satu dari 15 agen yang telah meninggal. Dia bekerja di FBI Washington Field Office dan berlari ke Pentagon Kementerian Pertahanan AS untuk membantu pengumpulan barang bukti pada hari kejadian.

Istri Robert 'Bob' Roth yang kini menjanda, Tresa Roth mengatakan bahwa suaminya tidak pernah memikirkan bahaya memasuki lokasi nahas di Pentagon.

"Saya kira tidak ada orang yang memiliki peralatan hazmat (perlatan dan baju dekontaminasi), karena ada rasa urgensi untuk segera ke lokasi," katanya.

"Semua orang bergegas ke sana. Mereka hanya ingin mulai bekerja sehingga tidak ada satu pun dari mereka menggunakan alat pelindung pada hari pertama."

Tresa kemudian mengatakan bahwa Roth mulai tidak merasa sehat beberapa waktu kemudian.

"Bob mengatakan tentang sensasi terbakar di belakang tenggorokannya, rasa logam di mulutnya, hal-hal semacam itu," katanya.

Roth didiagnosis enam setengah tahun kemudian pasca 9/11, setelah kanker menggerogoti tulang-tulangnya.

Ketika dia melihat banyak dari mantan rekan suaminya yang sakit, Tresa Roth bertanya-tanya apakah itu akan berakhir.

 

Simak video pilihan berikut:

 

Zat Beracun di Ground Zero WTC

Manhattan, Kota New York pada saat tragedi 11 September 2001. Asap yang mengepul bersumber dari menara kembar World Trade Center sehabis dihantam dua pesawat, yang membuat kedua gedung runtuh (AP PHOTO)
Manhattan, Kota New York pada saat tragedi 11 September 2001. Asap yang mengepul bersumber dari menara kembar World Trade Center sehabis dihantam dua pesawat, yang membuat kedua gedung runtuh (AP PHOTO)

Dawnele Holbrook bekerja di FBI Washington Field Office unit kontraterorisme yang ditugaskan untuk bermanuver melintasi reruntuhan di Pentagon pada hari kejadian.

Pria yang rajin berolahraga, Holbrook mengatakan tubuhnya mulai terasa runyam pada tahun 2013.

"Saya biasa berlari setiap hari, saya berlari maraton pada 2012," kata Holbrook. "Dan kemudian tiba-tiba, aku tidak bisa lari. Aku tidak bisa bernapas."

Holbrook didiagnosis dengan kanker limfoma non-Hodgkin. Dia mengatakan selalu teringat akan tragedi 9/11 setiap menjalani perawatan kanker.

"Aku akan menghadapi trauma itu seumur hidupku," kata Holbrook. "Bukan hanya diriku sendiri, teman dan rekan kerja juga khawatir."

Dr Sudeep Menachery, ahli onkologi Holbrook, mengatakan munculnya lebih banyak penyakit yang terkait dengan 9/11 selama rentang tahun pasca 2001 tidak membuatnya terkejut.

"Saya pikir kita berada di ambang melihat lebih banyak pengidap kanker terkait keterpaparan pada hari kejadian 9/11," kata Menachery.

Scott McDonough adalah pilot helikopter FBI yang melayang di atas Ground Zero menara kembar World Trade Center, Manhattan selama berminggu-minggu mengambil foto bukti.

"Menyeruak bau paling tajam, menyengat, dan bau yang pernah Anda cium" adalah bagaimana ia menggambarkan aroma di Ground Zero pada hari kejadian, ujarnya kepada NBC News pada 11 September 2018.

"Kami terbang di atas Ground Zero dan di atas TPA Fresh Kill di Staten Island di ketinggian yang sangat rendah, terbang melalui awan debu dan puing-puing yang ada di udara," kenangnya.

Tahun lalu, McDonough didiagnosa menderita kanker kolorektal. Dia mengatakan dia bebas penyakit setelah operasi dan kemoterapi dan ingin rekan-rekannya untuk mengetahui bahwa bantuan tersedia.

Deputi Direktur FBI David Bowdich mendesak semua penanggap pertama agensi pada hari serangan 9/11 17 tahun yang lalu untuk mengikuti jejak McDonough, melapor kepada petugas medis untuk menjalani pemeriksaan seputar kanker.

"Apa yang akan saya katakan kepada semua karyawan kami bahwa mereka yang menjadi penanggap pertama atau yang bekerja pada masa-masa kritis 9/11 agar segera memeriksakan diri. Dengarkan tubuh Anda dan lakukan pemeriksaan tahunan," kata Bowdich. "Jangan berlaga sok kuat."

Bowdich mendorong semua responden pertama untuk mendaftar ke Program Kesehatan World Trade Centre, yang memberikan dukungan medis bagi yang menderita penyakit setelah tragedi 11 September 2001.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya