Sup Penyu hingga Otak Monyet, 4 Mitos Makanan Penyembuh yang Hewannya Jadi Buruan

Sadis, hewan ini ada yang dimakan hidup-hidup tanpa dibunuh terlebih dahulu.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 02 Okt 2018, 20:10 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2018, 20:10 WIB
Ilustrasi ular kobra
Ilustrasi kobra (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Setiap negara di dunia memiliki peraturan dalam menjaga keseimbangan alam. Salah satunya dengan memasukan sejumlah flora dan fauna dalam daftar kategori dilindungi atau hampir punah.

Namun faktanya, masih banyak perburuan yang dilakukan oleh manusia. Hewan ini ada yang masuk dalam kategori dilindungi. Bukan hanya untuk diambil bagian tubuhnya dan dijadikan produk, bagian tubuh mereka pun dijadikan santapan.

Sangat sadis, sebab hewan-hewan ini dibunuh hanya untuk diambil organ tubuhnya saja seperti hati dan otak.

Namun, juga dikatakan sadis lantaran sejumlah binatang itu ada yang dimakan hidup-hidup tanpa dibunuh terlebih dahulu. Gilanya lagi, hewan tersebut dikonsumsi akibat mitos penyembuhan yang beredar di kalangan masyarakat.

Seperti dikutip dari laman Toptenz, Selasa (2/10/2018), berikut 4 hewanyang dimakan akibat mitos yang beredar:

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Sup Penyu Panas

Penampakan 300 Penyu yang Mati di Perairan Meksiko
Bangkai penyu laut yang mati di parairan dekat Puerto Escondido, Meksiko, (28/8). Otoritas Meksiko akan mengungkap siapa yang harus bertanggung jawab atas kematian ratusan penyu laut langka ini. (AP Photo/Jose Ignacio Santiago Martinez)

Sup penyu adalah hidangan tradisional di berbagai negara Asia Timur yang kerap menuai kontroversi. Sebab, kura-kura termasuk dalam kategori hewan yang dilindungi di sejumlah negara.

Di negara seperti Amerika Serikat, sup penyi sangat langka dan ilegal. Bukan hanya dilindungi, sebenarnya penyu adalah hewan yang tidak boleh dimakan lantaran kandungan racun yang ia miliki.

Namun, di China kura-kura masih dikonsumsi lantaran mereka percaya jika penyu bisa menyembuhkan penyakit. Biasanya penyu akan dimasak dengan cara direbus dan dicampur dengan bumbu setempat.

Akibat mitos dan keyakinan ini, banyak perburuan yang terjadi untuk menangkap penyu di China.

2. Hati Ular

Ilustrasi ular
Ilustrasi (iStock)

Masuknya daftar hati ular sebagai makanan yang dikonsumsi, membuat masyarakat di kawasan Asia kerap dianggap sebagai monster pemakan segalanya.

Di Vietnam, masyarakat percaya bahwa hati ular bisa dijadikan sebagai pengobatan apa saja.

Le Mat adalah sebuah daerah yang dijuluki sebagai kampung ular adalah lokasi penangkaran hewan yang nantinya akan dimakan bagian hatinya.

Untuk memakan ini, hati ular akan dicuci terlebih dahulu dengan sebotor anggur dan darah segar ular itu sendiri. Setelah itu baru dimasak. Dijadikan hidangan seperti lumpia, semur hingga sup.

 

3. Bayi Gurita

Gurita dapat bersembunyi dan menjadikan dirinya seperi benda yang berada di sekitarnya (AFP)
Gurita dapat bersembunyi dan menjadikan dirinya seperi benda yang berada di sekitarnya (AFP)

Gurita adalah hewan yang sangat lezat. Gurita biasanya direndam dengan air asin lalu dijemur. Sehingga rasanya nanti akan serupa dengan ikan asin.

Namun, di sejumlah negara seperti Korea Selatan dan Jepang gurita lebih enak disantap saat masih bayi. Dan yang mengagetkan, gurita ini dikonsumsi dalam keadaan hidup dan hanya dicampurkan dengan kecap asin.

Tak dijelaskan secara pasti apa manfaat dari bayi gurita. Tetapi kebiasaan ini telah terjadi sejak lama dan bayi gurita hidup telah jadi makanan pinggir jalan.

Namun, ada bahaya yang mengancam apabila Anda mengonsumi gurita. Apabila tentakelnya menempel di tenggorokan maka akan menyebabkan orang meninggal dunia.

 

4. Otak Monyet

Ilustrasi Monyet (iStock)
Ilustrasi Monyet (iStock)

Makanan yang satu ini sangat mengerikan, otak monyet. Sama seperti hewan-hewan yang dijelaskan sebelumnya, orang Asia percaya jika memakan otak monyet bisa baik bagi tubuh.

Bahkan mitos lain menyebut jika otak monyet bisa menambah stamina dan obat kuat saat melakukan hubungan seksual.

Sementara itu, daging monyet juga jadi santapan lezat bagi sebagian masyarakat di kawasan Afrika Barat dan Tengah. Bahkan di Republik Kongo ada yang secara gamblang menjual daging binatang tersebut di sebuah restoran.

Akibatnya, begitu banyak monyet yang diburu demi memuaskan selera pecinta daging monyet.

Akibat pola konsumsi daging primata tersebut, bahkan ada beberapa spesies yang sudah berada di ambang kepunahan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya