Bungkam Donald Trump, Senator Elizabeth Warren Tunjukkan Bukti Keturunan Asli Amerika

Senator AS Elizabeth Warren bungkam ejekan Donald Trump dengan tes DNA, yang menunjukkan dirinya keturunan asli Amerika.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 16 Okt 2018, 10:04 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2018, 10:04 WIB
Elizabeth Warren, Senator dari negara bagian Michigan yang dianggap lawan capres 2020 oleh Presiden Donald Trump (AP/Reed Hoofman)
Elizabeth Warren, Senator dari negara bagian Michigan yang dianggap lawan capres 2020 oleh Presiden Donald Trump (AP/Reed Hoofman)

Liputan6.com, Washington DC - Senator Elizabeth Warren telah merilis hasil analisis DNA, yang menunjukkan bahwa ia memiliki nenek moyang asli Amerika Serikat (AS). Hal itu dilakukan dalam upaya mencegah pertanyaan dan serangan lebih lanjut--termasuk oleh Donald Trump--dalam keputusan maju sebagai calon presiden Negeri Paman Sam pada 2020 mendatang.

Senator Warren mendapat perhatian luas tentang garis keturunan asli Amerika, ketika ia maju ke pemilihan senat pada tahun 2012, demikian sebagaimana dikutip dari CNN pada Selasa (16/18/2018).

Beberapa waktu lalu, Presiden AS Donald Trump kembali menghidupkan isu tersebut, yang menurut pengamat, dilihat sebagai lawan potensial dalam Pemilu Presiden 2020 mendatang.

Presiden Trump kerap mengejek Warren sebagai "Pocahontas", karena menilainya berbohong sebagai pemilik garis keturnan orang asli Amerika, untuk menarik perhatian publik di bursa capres.

Namun, kini Warren memiliki dokumentasi sah untuk mendukung pembuktian garis keluarganya, di mana analisis data genetisnya dilakukan oleh Carlos Bustamante, seorang profesor genetika di Stanford University, sekaligus penasihat untuk lembaga cek genetika Ancestry dan 23 and Me.

Dalam video tentang pengumuman garis keturunan Warren, senator Demokrat untuk negara bagian Massachusetts itu terlihat duduk di belakang laptop ketika memanggil Bustamante.

"Sekarang, Presiden suka memanggil ibu saya pembohong," Warren bertanya kepadanya. "Apa yang dikatakan fakta?"

Bustamante menjawab, "Fakta menunjukkan bahwa Anda benar-benar memiliki leluhur Amerika Asli dalam silsilah keluarga Anda."

Warren menanggapinya dengan anggukan.

Laporan lengkap tentang tes DNA oleh Bustamante diunggah di situs web milik Elizabeth Warren, bersama dengan dokumen dan wawancara pendukung lainnya yang merinci latar belakangnya.

Menurut laporan itu, "Sebagian besar leluhur (Warren) yang dapat diidentifikasi adalah orang Eropa."

Namun, laporan itu menambahkan, "Analisis ini juga mengidentifikasi lima segmen genetik sebagai penduduk asli Amerika pada tingkat akurasi cukup tinggi."

Analisis Bustamante menempatkan leluhur Warren sebagai orang asli Amerika antara enam dan 10 generasi yang lalu.

Beberapa pengamat berspekulasi bahwa Presiden Donald Trump akan kehabisan kata-kata untuk menyerang Warren, meskipun potensi untuk  kontra masih ada. 

 

Simak video pilihan berikut: 

 

Menagih Janji Donald Trump

Presiden Amerika Serikat ke-45 Donald Trump (AP/Nicholas Kamm)
Presiden Amerika Serikat ke-45 Donald Trump (AP/Nicholas Kamm)

Tidak lama setelah Warren merilis hasil tes DNA-nya, dia men-twit tagihan kepada Presiden Donald Trump tentang janji US$ 1 juta (setara Rp 15,2 miliar, dengan kurs Rp 15.217 per 1 dolar AS), yang dia janjikan untuk disumbangkan ke badan amal jika Warren mampu membuktikan nenek moyangnya sebagai penduduk asli Amerika.

Donald Trump membantah membuat janji itu dan mengatakan kepada wartawan pada hari Senin, "Saya tidak mengatakan itu. Anda lebih baik membacanya lagi."

Trump, yang telah sering mengejek klaim leluhur Warren, mengatakan "siapa yang peduli?" ketika ditanya oleh wartawan pada hari Senin, tentang reaksinya terhadap hasil tes DNA Warren.

Kemudian, Trump menambahkan bahwa dia hanya akan memberinya uang yang dijanjikan, jika bisa melakukan tes DNA sendiri.

Ditambahkan pula oleh Trump bahwa Warren berutang pada bangsa Amerika sebuah permintaan maaf.

"Dia berutang maaf pada negara," kata Trump ketika ditanya apakah dia sendiri berhutang serupa kepada Senator Warren karena memanggilnya "Pocahontas."

Warren kemudian menanggapi di Twitter, mengatakan "Saya tidak akan tinggal diam terhadap rasisme @realDonaldTrump, jadi saya mengambil tes (DNA)."

Jawaban Tegas Elizabeth Warren

Ilustrasi Bendera Amerika Serikat (Wikimedia Commons)
Ilustrasi Bendera Amerika Serikat (Wikimedia Commons)

Video yang dirilis oleh Elizabeth Warren, menurut pengamat, disebut mencoba membuat skak mat Donald Trump, di mana klipnya dibuka oleh cuplikan sang presiden yang mengejeknya sebagai "Pocahontas", karena diduga bukan benar-benar keturunan warga asli Amerika.

Selanjutnya, video berlanjut dengan ungkapan kekecewaan beberapa anggota keluarga Warren terhadap ejekan presiden, dalam serangkaian wawancara.

"Dia berbicara tentang hal-hal yang tidak dia ketahui," kata Mark Herring, keponakan Warren, dalam video itu.

Pada hari Senin, Kellyanne Conway, seorang konselor untuk Trump, mengatakan kepada CNN bahwa video itu "aneh", karena tampak merancang hasil DNA.

"Saya belum melihat tesnya," kata Conway. "Saya tahu bahwa semua orang suka memilih ilmu pengetahuan sampah, di mana kesimpulan hanya terlihat beberapa hari. Tapi, saya belum melihat tes DNA dan itu benar-benar tidak menarik bagi saya, jujur ​​saja," ujar Conway kontra.

Video ini juga menjawab pertanyaan apakah warisan DNA Amerika Warren memainkan peran signifikan dalam kemajuan profesionalnya.

Masalah itu telah dikemukakan oleh Gedung Putih, di mana juru bicara Sarah Huckabee Sanders mengatakan dalam sebuah briefing: "Apa yang kebanyakan orang anggap menyinggung adalah Senator Warren berbohong tentang garis keturunannya, yang digunakan untuk memajukan karirnya."

Isu tentang garis keturunan Warren sempat digembar-gemborkan oleh Sekolah Hukum Harvard ketika dia menjadi profesor di sana. Tapi di dalam video konfirmasinya, sang senator menambahkan testimoni dari beberapa universitas bergengsi lainnya di AS, yang menegaskan bahwa kemajuan profesional Warren tidak terikat padanya.

"Warisannya tidak ada hubungan dengan perekrutannya," ujar Jay Westbrook dari UT Austin School of Law, mengatakan dalam video itu.

Kampanye Warren dalam video terbarunya juga telah mempublikasikan arsip panjang dokumen universitas untuk mendukung klaim terkait.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya