Donald Trump: Perubahan Iklim Bukan Hoaks, tapi...

Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa perubahan iklim bukan hoaks. Berikut ini menurut pandangannya.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 15 Okt 2018, 14:04 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2018, 14:04 WIB
Presiden Amerika Serikat ke-45 Donald Trump (AP/Nicholas Kamm)
Presiden Amerika Serikat ke-45 Donald Trump (AP/Nicholas Kamm)

Liputan6.com, Washington DC - Meski tetap meragukan perubahan iklim, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa dirinya percaya ada sesuatu sedang terjadi.

"Saya pikir ini bukan hoaks, tapi ke depannya iklim pasti kembali berubah seperti sedia kala," ujar Presiden Trump dalam wawancara dengan program 60 Minutes, yang ditayangkan oleh stasiun televisi CBS, Minggu malam.

Dikutip dari Time.com, Senin (15/10/2018), Donald Trump mengatakan dia tidak ingin merugikan AS dalam menanggapi perubahan iklim.

"Saya pikir mungkin ada perbedaan pendapat. Tetapi saya tidak tahu bahwa itu (perubahan iklim) buatan manusia. Saya akan mengatakan ini: saya tidak ingin memberikan triliunan dolar. Saya tidak ingin kehilangan jutaan pekerjaan bagi seluruh rakyat Amerika," dia menegaskan.

Sebelumnya, Presiden Trump pernah menyebut perubahan iklim sebagai hoaks pada November 2012, ketika ia mentwit sebuah komentar berbunyi, "Konsep pemanasan global diciptakan oleh orang-orang China untuk membuat manufaktur AS tidak kompetitif."

Tidak lama berselang setelahnya, Donald Trump berbalik mengatakan dia bercanda tentang hubungan AS dan China, meski bertahun-tahun sejak itu dia terus menyebut pemanasan global sebagai tipuan.

"Saya tidak menyangkal perubahan iklim," katanya dalam wawancara terbaru. "Tapi hal itu akan kembali ke kondisi normal. Anda tahu, kita berbicara tentang ... jutaan tahun."

Trump, yang dijadwalkan pergi mengunjungi korban Badai Michael di negara bagian Georgia dan Florida pada Senin, juga menyatakan keraguan atas temuan para ilmuwan tentang keterkaitan perubahan iklim dan badai kuat.

"Mereka mengatakan bahwa kami memiliki badai yang jauh lebih buruk daripada apa yang disebabkan oleh Michael," kata Trump, yang mengidentifikasi "mereka" sebagai "orang berilmu".

"Anda harus menunjukkan kepada saya para ilmuwan itu, karena mereka memiliki agenda politik yang sangat besar," Trump menuding.

Di lain pihak, pencatatan suhu yang dilakukan oleh NASA dan National Oceanic and Atmospheric Administration menunjukkan bahwa dunia tidak memiliki tahun yang lebih dingin dari rata-rata sejak tahun 1976, atau bulan yang lebih dingin dari biasanya sejak akhir 1985.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

Washington Tempat yang Sulit

Ilustrasi Bendera Amerika Serikat (Wikimedia Commons)
Ilustrasi Bendera Amerika Serikat (Wikimedia Commons)

Komentar terbaru Donald Trump muncul hanya beberapa hari setelah Panel Antarpemerintah, yang memenangkan Hadiah Nobel tentang Perubahan Iklim, mengeluarkan peringatan bahwa pemanasan global akan meningkatkan risiko terkait iklim terhadap kesehatan, mata pencaharian, ketahanan pangan, pasokan air, keamanan manusia, dan pertumbuhan ekonomi.

Laporan ini menjelaskan bagaimana cuaca, kesehatan, dan ekosistem Bumi akan berada dalam kondisi yang lebih baik jika para pemimpin dunia dapat membatasi pemanasan yang disebabkan manusia di masa depan.

Mengutip kekhawatiran tentang dampak ekonomi pakta terkait, di mana Trump mengatakan pada 2017 bahwa AS akan meninggalkan kesepakatan iklim Paris. Kesepakatan itu menetapkan target emisi gas rumah kaca sukarela sebagai upaya untuk mengurangi dampak bahan bakar fosil.

Pada topik yang berbeda, Trump mengatakan bahwa dia telah terkejut oleh fakta bahwa Washington adalah tempat yang sulit, menipu dan memecah belah.

"Dulu, saya selalu berkata bahwa orang yang paling menyulitkan adalah para pelaku real estate di Manhattan. Kini semua berubah, mereka terlihat seperti bayi dibandingkan orang-orang di Washington," kata Trump menyampaikan perumpaan.

"Ini adalah dunia yang paling menipu. Ini ganas, penuh kebohongan, dan tipu muslihat", lanjutnya mengkritik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya