Pecahkan Rekor, Seekor Tuna Sirip Hiu Dihargai Rp 43 Miliar

Seekor tuna sirip biru (bluefin) raksasa seberat 278 kilogram dihargai supermahal dalam lelang di pasar ikan Toyosu di Tokyo, Jepang.

oleh Afra Augesti diperbarui 05 Jan 2019, 14:54 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2019, 14:54 WIB
Seekor tuna sirip biru (bluefin) raksasa seberat 278 kilogram dihargai supermahal(Koki Sengoku/Kyodo News via AP)
Seekor tuna sirip biru (bluefin) raksasa seberat 278 kilogram dihargai supermahal(Koki Sengoku/Kyodo News via AP)

Liputan6.com, Tokyo - Seekor tuna sirip biru (bluefin) raksasa seberat 278 kilogram dihargai supermahal dalam lelang di pasar ikan Toyosu di Tokyo, Jepang. Harganya mencapai USD 3,1 juta atau Rp 43,4 miliar.

Tawaran tertinggi untuk spesies hampir punah, dalam pelelangan yang digelar dini hari itu, lebih dari dua kali lipat rekor pada 2013 lalu.

Tuna sirip biru raksasa tersebut ditangkap di perairan utara Negeri Sakura.

Seperti dikutip dari The Guardian, Sabtu (5/1/2019) pemenang lelang adalah taipan sushi Kiyoshi Kimura, pemilik jaringan kedai Sushi Zanmai yang populer.

Perusahaan sang taipan, Kiyomura Corp kerap menang di ajang pelelangan tahunan tersebut sebelumnya.

Lembaga penyiaran Jepang, NHK merekam ekspresi wajah Kimura yang berseri-seri, sambil mengatakan ia terkejut dengan tingginya harga tuna sirip hiu tahun ini.

Namun, dia menambahkan, "kualitas tuna yang kubeli adalah yang terbaik."

Nilai lelang tersebut jauh lebih tinggi dari harga tuna sirip biru biasanya. Ikan itu normalnya dijual dengan harga hingga USD 40 atau Rp 561 ribu per pon.

Harga biasanya naik menjadi lebih dari USD 200 atau Rp 2,8 juta per pon jelang akhir tahun, khususnya untuk tangkapan dari Oma, di Jepang utara.

Jepang adalah konsumen terbesar tuna sirip biru yang bentuknya mirip torpedo.

Peningkatan konsumsi di Negeri Sakura dan di negara lainnya menyebabkan penangkapan ikan yang berlebihan (overfishing). Para ahli memperingatkan kemungkinan jenis ikan itu menghadapi kepunahan. Apalagi stok tuna sirip biru di Pasifik berkurang 96 persen dibanding tingkat pra-industri.

"Gegap gempita dalam lelang tuna sirip biru Pasifik menyembunyikan kesulitan besar yang dialami spesies ini," kata Jamie Gibbon, associate manager untuk konservasi tuna global di The Pew Charitable Trusts.

Meski demikian, ada sinyal kemajuan untuk melindungi tuna sirip biru. Pemerintah Jepang dan negara lainnya mendukung rencana untuk meningkatkan populasi ikan tersebut dengan target 20 persen pada tahun 2034.

Lelang tahun lalu adalah yang terakhir dilakukan di Tsukiji sebelum pasar ikan itu ke fasilitas baru di bekas lokasi pabrik gas di Teluk Tokyo, Jepang.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Kalahkan Harga 2013

Lelang Ikan Tuna
Pedagang grosir menghadiri lelang ikan tuga segar di Pasar Tsukiji di Tokyo (5/1). Seekor tuna sirip biru berukuran 892 pound (405 kilogram) telah terjual 36,5 juta yen (12,5 juta yen) $ 320.000) saat pelelangan tersebut. (AP Photo / Eugene Hoshiko)

Kiyoshi Kimura sebelumnya juga memenangkan lelang ikan tuna sirip biru seberat 212 kilogram seharga 8,2 miliar rupiah pada 2017 lalu. 

Sebelumnya, rekor harga tertinggi tercatat pada lelang Tahun Baru 2013 yang mencapai lebih dari 16 miliar rupiah.

Seperti dikutip dari VOA Indonesia, Jepang adalah konsumen tuna sirip biru terbesar di dunia, dan melonjaknya konsumsi sushi membuat permintaan melejit, sementara para pakar memperingatkan kemungkinan ikan tuna terancam punah.

Komisi Perikanan Pasifik Barat dan Tengah tahun 2015 memperketat batas penangkapan tuna internasional karena spesies itu terancam kepunahan, mengurangi penangkapan ikan tuna yang beratnya dibawah 30 kilogram menjadi separuh dari rata-rata penangkapan antara tahun 2002 dan 204.

Tetapi penangkapan berlebihan terus berlanjut dan di beberapa wilayah tuna dipanen pada tiga kali lipat tingkat berkelanjutan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya