Invasi Jangkrik hingga Banjir, Ini 5 Kejadian Tak Terduga di Makkah

Liputan6.com, Makkah - Makkah merupakan sebuah kota utama di Arab Saudi. Kota ini menjadi tujuan utama kaum muslim untuk menunaikan ibadah haji maupun umrah. 

Di kota ini terdapat sebuah bangunan masjid yang disucikan yakni Masjidil Haram, dengan Kakbah sebagai pusatnya. Bangunan Kakbah ini dijadikan patokan arah kiblat untuk ibadah salat umat Islam di seluruh penjuru Bumi.

Menjadi tamu Allah dan beribadah di Baitullah, setidaknya sekali seumur hidup, adalah impian semua umat Islam, bahkan sejak ratusan tahun lalu. Itu mengapa, Makkah selalu 

Belakangan, Makkah menjadi sorotan gara-gara invasi jangkrik. Ribuan serangga tersebut memenuhi sejumlah bagian kota, bahkan hingga Masjidil Haram. 

Tak hanya kemunculan banyak serangga secara tiba-tiba, sejumlah insiden tak terduga juga pernah terjadi di kota ini. Mulai dari kejadian banjir, badai hingga serangan serangga.

Seperti dikutip dari berbagai sumber, Sabtu (12/1/2019), berikut 5 kejadian tak terduga yang pernah terjadi di Makkah:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pada April 2016, kejadian tak biasa melanda Mekah, Arab Saudi. Sebab, badai dan hujan es melanda kawasan tersebut. Akibatnya, genangan air pun mengepung sekitar Masjidil Haram.

Dalam akun Facebook, seorang jemaah umrah bernama Akhyar Nasution merekam momen tersebut. Dia menyatakan banjir di Makkah terjadi usai salat Jumat pada 29 April 2016.

Dalam rekaman itu terlihat kondisi jalan di luar Kompleks Masjidil Haram tergenang air setinggi sekitar 10 sentimeter. Para pengendara pun melajukan mobilnya secara perlahan.

Genangan air tersebut terjadi sepanjang menara Zamzam Hotel Hilton sampai Misfalah. Sedangkan air yang masuk ke Masjidil Haram mencapai setinggi sekitar semata kaki orang dewasa.

Hantaman badai pasir yang disertai hujan deras membuat panik jemaah haji yang tengah menjalani tawaf di Masjidil Haram, Makkah, pada Minggu malam, 19 Agustus 2018.

Badai dan angin kencang sempat membuat kain penutup Kakbah tersingkap dan sejumlah benda beterbangan akibat angin kencang, menurut berbagai video yang viral di dunia maya dan media sosial. Akibatnya, kepanikan sempat melanda jemaah haji yang sedang beribadah.

Gejala alam serupa juga dikabarkan melanda wilayah lain di Mina dan Arafah.

Kendati demikian, badai pasir dan hujan deras itu tidak berlangsung lama. Kepanikan jemaah pun dapat diatasi karena petugas khusus segera menangani dengan sigap. Tidak ada laporan tentang jatuhnya korban dan prosesi tawaf oleh jemaah haji pun kembali dilanjutkan.

Segerombolan jangkrik hitam mengerubungi Makkah dan Masjidil Haram, memicu wabah hama di seluruh kota dan membuat warga bingung dengan fenomena tersebut.

Foto dan video jangkrik dari famili true crickets (Gryllidae) yang tampak bertebaran berkat badai yang melanda kota itu, beredar di media sosial pada awal pekan ini. Beberapa gambar dan video menunjukkan ribuan serangga di sekolah, rumah dan Masjidil Haram, demikian seperti dikutip dari The National.

Pemerintah Kota Makkah mengonfirmasi fenomena tersebut, yang menurut warga belum pernah terlihat sebelumnya. Otoritas segera menanggulangi dengan melakukan pengasapan insektisida di seluruh kota.

Fenomena itu bahkan membingungkan para pakar margasatwa. Dr Jacky Judas, manajer dan penasihat ilmiah keanekaragaman hayati terestrial di WWF dan Emirates Nature, mengatakan bahwa itu adalah yang pertama.

"Ini adalah pertama kalinya bagi saya untuk melihat spesies ini dalam jumlah besar. Saya tidak terkejut bahwa orang mengatakan hal yang sama," kata Dr Judas. "Saya belum pernah melihat spesies ini dalam jumlah sebesar ini."

Judas memperkirakan, jangkrik itu berasal dari beberapa bisnis di Semenanjung Arab yang membudidayakan jangkrik untuk pakan burung. Beberapa serangga bisa saja melarikan diri dan menyebar ke Makkah.

Polisi menahan seorang pria yang mencoba membakar diri di dekat Kakbah di Masjidil Haram, Makkah. Dikutip dari The National, menurut juru bicara polisi Arab Saudi, pria itu diduga mengalami masalah kesehatan mental.

"Pria itu warga negara Saudi berusia sekitar 40-an. Tiba-tiba mengguyur bensin ke seluruh tubuhnya dan mencoba menyalakan korek," kata Mayor Sameh Al Salami, juru bicara polisi Masjidil Haram.

"Kelakuannya menunjukkan ia mengalami masalah kejiwaan," lanjutnya.

Insiden itu terjadi pada Senin 6 Februari 2017 malam. Jemaah dan polisi segera mencegah aksi pria itu dan menggiringnya keluar dari kompleks masjid.

Seorang saksi mata mengatakan, pria itu sempat membakar Kiswah--kain penutup Kabah berwarna hitam-emas.

Polisi menepis isu bahwa pria itu adalah teroris. "Ini murni percobaan bakar diri dan kelihatan jelas dari gelagatnya, ia diduga menderita sakit jiwa," tutup polisi.

Cuaca buruk, hujan lebat, dan angin kencang menumbangkan crane di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi. Alat berat itu jatuh menimpa para jamaah yang sedang beribadah menghadap Kabah. Musibah pun terjadi, setidaknya 170 orang wafat pada tahun 2015.

Crane yang jatuh hanya satu dari sekian banyak yang digunakan untuk proyek perluasan Masjidil Haram. Masjid terbesar di dunia itu mengelilingi situs suci bagi umat Muslim sekaligus kiblat salat: Kabah.

Selain menyebabkan korban meninggal dunia, termasuk jamaah dari Indonesia, musibah tersebut juga melukai 230 orang lainnya -- akibat kejatuhan puing maupun karena terinjak-injak di tengah kepanikan yang terjadi.

Video yang diunggah di internet menunjukkan detik-detik saat crane jatuh, dengan suara berdebam kencang, yang diikuti kepanikan dan teriakan para jamaah.