Kamerun Pulangkan Paksa Ribuan Pengungsi Nigeria yang Terusir oleh Boko Haram

Komisaris Tinggi PBB serukan penghentian pemulangan paksa ribuan pengungsi asal Nigeria oleh pemerintah Kamerun.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jan 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2019, 08:00 WIB
Tentara Nigeria bersiaga menghadapi serangan kelompok militan yang berafiliasi dengan ISIS dan Boko Haram (AP)
Tentara Nigeria bersiaga menghadapi serangan kelompok militan yang berafiliasi dengan ISIS dan Boko Haram (AP)

Liputan6.com, Jenewa - Ribuan pengungsi Nigeria melarikan diri secara mendadak ke Kamerun, setelah diserangnya Rann --kota kecil di perbatasan negara bagian Borno-- oleh militan Boko Haram, awal pekan ini.

Militan Boko Haram tersebut dilaporkan menyasar instalasi militer, fasilitas sipil dan kemanusiaan, demikian sebagaimana dikutip dari VOA Indonesia pada Senin (21/1/2019).

PBB melaporkan bahwa pasar dan fasilitas yang menampung ribuan pengungsi di Rann telah dibakar habis oleh para penyerang. 14 orang dilaporkan tewas akibat kejadian tersebut.

Juru bicara badan pengungsi PBB (UNHCR), Babar Baloch, mengatakan bahwa pengusiran ribuan pengungsi Nigeria oleh Kamerun itu benar-benar tidak diduga sebelumnya.

 

Simak video pilihan berikut:


Dipulangkan Secara Paksa

Militer Nigeria yang melawan kelompok Boko Haram. (AFP)
Militer Nigeria yang melawan kelompok Boko Haram. (AFP)

Juru bicara badan pengungsi PBB (UNHCR), Babar Baloch, menyampaikan keprihatinannya melihat para pengungsi Nigeria dipulangkan --secara paksa oleh pemerintah Kamerun-- sesaat setelah mereka tiba di Kamerun.

"Sangat mengkhawatirkan bagi kita melihat orang-orang yang putus asa, yang baru saja tiba di Kamerun mencari keselamatan di daerah terpencil ini dan kemudian mereka dipulangkan ke situasi bahaya yang sangat mengkhawatirkan," ujar Baloch.

Baloch mengatakan UNHCR dan sejumlah mitranya sedang melakukan persiapan untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi Nigeria tersebut.

"Tidak terduga karena tidak ada indikasi. Kami sudah menghubungi pihak berwenang Kamerun dalam hal bagaimana merawat para pengungsi yang baru tiba dan kemudian kami mendapati laporan bahwa mereka mungkin telah dipulangkan," kata Baloch.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya