Liputan6.com, California - Seorang dokter herbal di California, Amerika Serikat, terancam merelakan lisensinya, pasca-salah mendiagnosis dan memberikan ganja kepada seorang anak. Saat ini, Dr. William Eidelman tengah mengajukan banding.
Eidelman salah mendiagnosis seorang anak, yang dia sebut memiliki gangguan bipolar dan attention deficit disorder (ADD). Eidelman tidak berkonsultasi terlebih dahulu dengan psikiater dalam kasus ini.
Selain itu, Eidelmen tidak berkonsultasi dengan pihak sekolah dalam memberikan ganja kepada anak. Demikian sebagaimana dikutip dari BBC News pada Rabu (30/1/2019).
Advertisement
Baca Juga
Ayah dari sang anak berkonsultasi dengan Dr. Eidelman pada September 2012 lalu, dan mengeluhkan bahwa putranya nakal. Eidelman kemudian memberikan sejumlah obat kecil. Obat tersebut kemudian terungkap sebuah ganja, oleh perawat di sekolah.
Perlu diketahui bahwa penggunaan ganja untuk keperluan medis telah dilegalkan di California sejak 199 silam.
Akibat perbuatan tersebut, Eidelman merasa menyesal dan mengatakan akan terus berlatih menjadi dokter yang baik. Pengacaranya mengatakan bahwa Eidelman tengah menunggu sidang terkait dengan pencabutan lisensi.
Saksikan video pilihan berikut:
Legalisasi Ganja untuk Kepentingan Medis
Sementara itu, kasus legalisasi ganja untuk kepentingan medis juga sempat menjadi perbincangan di Thailand beberapa waktu lalu.
Pemerintah Thailand membahas kemungkinan melegalkan ganja untuk medis dan penelitian, pada Desember 2018.
Rencana parlemen Thailand yang seharusnya mengesahkan undang-undang terkait pada awal tahun 2019, mendatangkan keprihatinan aktivis lokal. Keprihatinan tersebut berkaitan dengan adanya persaingan antara perusahaan medis lokal dan asing yang dapat terjadi dengan sangat ketat di kemudian hari.
Langkah Thailand untuk memungkinkan penggunaan ganja sebagai bagian dari kebutuhan medis dan penelitian, sebetulnya mengikuti gelombang legalisasi di seluruh dunia. Beberapa negara yang telah melegalisasi untuk pengobatan adalah Kolombia, Israel, Denmark, dan Inggris.
Advertisement